Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Jangan Mau Dipaksa atau Terpaksa Golput!

15 April 2019   11:20 Diperbarui: 15 April 2019   20:58 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Antusiasme Pemilih VS Prosedur 

Rasanya haru melihat antusiasme warga Indonesia untuk menggunakan hak pilihnya di banyak tempat di luar negeri di tengah kekuatiran kita akan rendahnya jumlah pemilih.  Antrian warga RI yang mengular dilaporkan di Sydney, di Singapore, di Tokyo, dan di banyak tempat lain. 

Di Marselle, mahasiswa harus rela antri 10 jam untuk bisa melakukan hak pilihnya. Warga RI di Argentina rela menginap agar bisa nyoblos (Detik.com, 15 April 2019). 90% surat suara di Kroasia dipergunakan (Detik.com, 15 April 2019). 85% warga RI di Lebanon nyoblos Pemilu 2019. 

Kitapun bergembira membaca berita soal lancarnya Pemilu di Brussel dan di Cekoslovakia. Ada gairah di sana. Calon pemilih yang berjumlah 2.049.708 dan terdaftar pada Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu Luar Negeri (DP4LN) itu punya suara tentang harapan ke depan.

Tetapi, tunggu dulu! Terdapat laporan tentang warga Indonesia yang gagal nyoblos di TPS di luar negeri. Terdapat kesimpang-siuran proses pemilu di Sydney.  Pencoblosan di Hongkong berakhir kecewa. Lalu, kitapun jadi membayangkan beberapa tantangan yang berpotensi muncul pada Hari H.   

Tantangan warga  yang berniat dan telah pergi ke TPS, tetapi tidak bisa menyoblos dan akhrinya menyandang gelar Golput di penghujung siang 17 April 2018 mengemuka. 

Sebetulnya saya telah sempat menulis soal keberadaan Golput yang mendapat kontribusi dari soal administrasi dan prosedur Pemilu. Ini saya tulis di bulan Februari yang lalu pada 'Kemenangan Golput, dari Kecewa, Tanpa Pilihan, dan Gagal Nyoblos Sampai Kemalasan Belaka".  

Apa sih yang berpotensi menambah Golput?

'Under estimate' Jumlah Pemilih pada daftar pemilih tambahan (DPTb)?

Pemerintah telah mengumumkan adanya sekitar 275.923 pemilih yang terdaftar sebagai pemilih tambahan dan pemilih yang pindah TPS. Jumlah itu nampaknya akan meningkat dengan signifikan karena pada kenyataannya, mobilitas masyarakat Indonesia juga meningkat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun