Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Prestasi KPK yang Dilupakan, Korupsi Gagalkan Demokrasi

4 April 2019   12:11 Diperbarui: 6 April 2019   14:39 1052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
CPI 2018, Transparecy International

Apa peran kita sebagai bagian dari Masyarakat Sipil dalam Pemberantas Korupsi?

Perlawanan atas tindak korupsi terus terjadi. Perlawanan pada upaya anti-korupsi juga berbalap terjadi. 

Sebagai bagian dari masyarakat sipil dan juga media warga, kita harus aktif menjamin kebebasan politik. Ini berkait hak atas informasi publik, hak untuk berpartisipasi dan hak untuk berekspresi. Juga kita lakukan pengawasan terhadap proses-proses regulasi dan pembuatan kebijakan publik. Ini mencakup pengalokasian sumber daya publik dan juga perizinan usaha serta dalam perdagangan.

Integrasi pendidikan anti korupsi dalam kehidupan bermasyarakat dan keluarga menjadi penting. Seberapa kita sadar dan paham bahwa terdapat tindak korupsi yang selama ini kita anggap 'biasa saja'. Ambil contoh, menyontek di kelas. Atau, plagiasi tulisan. Atau menyuap polisi karena kita tidak mau ditilang. Ini korupsi, dan kita semua jadi saksi sehari hari. Di rumah, di kelas, di media, dan di bundaran HI>  

Apresiasi kita masih terlalu rendah pada kinerja KPK yang baik. Prestasi KPK bukan hanya terlupakan, tetapi dilupakan. 

Pada negara yang punya isu besar korupsi, penemuan dan penindaklanjutan kasus korupsi adalah prestasi. Bila sistem belum sempurna selesaikan masalah dan korupsi ada di mana mana itu karena banyak bagian dari sistem tidak mengendaki penghapusan korupsi. Sebut saja sistem politik kita. Tentu, Pemilu 2019 akan jadi salah satu kunci. 

Pustaka : 1. CPI 2018; 2 Laporan Tahunan KPK; 3 Jual Beli Jabatan 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun