Terdapat bukti bukti bahwa wilayah yang lembab akan menjadi lembab dan basah. Wilayah sub-tropis yang kering akan menjadi lebih kering. Untuk wilayah Eropa secara keseluruhan, terjadi kondisi musim dingin yang lebih basah, namun juga musim panas yang makin kering dan panas di Eropa Tengah dan Selatan.
Pejabat Kementrian Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI menyebut bahwa dalam satu tahun terakhir terjadi peningatan air laut hingga 10 sampai 25 cm. Jika kita tak mengendalikan pemanasan global atau perubahan iklim, permukaan air laut akan terus meningkat hingga sekitar 95 cm. Inti tentu juga memicu banjir dan rob ke daratan.
Jadi, perubahan curah hujan adalah hanya salah satu dari beberapa faktor penting yang mengindikasikan dampak dari perubahan iklim. Adanya perubahan iklim membuat curah hujan menjadi lebih sulit untuk diperkirakan. Ketika hutan digunduli dan daerah resapan air berkurang ditambah pengelolaan sampah kita buruk, wajar bila kita terkena banjir yang tak terkendali.Â
Nah, pemahaman kita yang baik tentang kaitan perubahan iklim, perubahan cuaca ekstrim, termasuk peningkatan curah hujan yang meningkat tidak biasa perlu dibangun. Ini agar kita siap menghadapinya dan secara kolektif, bersama masyarakat juga memahami upaya-upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi efek rumah kaca.
Pustaka : 1. Climate Change, 2. Poster, Â 3. Bencana dari Perubahan Iklim, 4. Tikus Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H