Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Begitu Banyak Puisi Rindu di Kompasiana?

19 Februari 2019   05:16 Diperbarui: 19 Februari 2019   12:28 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sehnsucht (c. 1900). Heinrich Vogeler / Wikimedia Commons

Hennie Engglina, 16 Februari 2019 | 2 hari lalu, Benci Tapi Rindu

Nazriel Muafi, 16 Februari 2019 | 2 hari lalu, Puisi | Puasa Rindu

Yai Baelah, 16 Februari 2019 | 2 hari lalu, Rinduku; Mencari Rasa yang Hilang

Litta wahyuni, 16 Februari 2019 | 2 hari lalu , Aku Rindu Nenek

Santoso Mahargono, 16 Februari 2019 | 2 hari lalu, Hujan dan Rindu

Diantika IE, 16 Februari 2019 | 2 hari lalu, Masih tentang Rindu

Sehnsucht (c. 1900). Heinrich Vogeler / Wikimedia Commons
Sehnsucht (c. 1900). Heinrich Vogeler / Wikimedia Commons
 Jadi, mengapa begitu banyak puisi tentang rindu?

Saya sering terperangkap dalam puisi puisi rindu itu. Entah mengapa. Saya seperti dibawa pada rasa yang bercampur campur, antara  sedih, galau, sunyi, bingung, senang, harapan. Campur campur pokoknya. 

Apakah memang itu rasa nano-nano itu yang sering muncul dari kita sebagai manusia? Ataukah karena perbendaharaan dan stok bahasa universal kita yang terbatas untuk menerangkan rasa yang kompleks itu, sehingga kata yang muncul adalah rindu rindu dan masih rindu yang ini dan rindu yang itu? Kita memiliki rindu dan kangen. Sementara dalam bahasa Inggris, kita juga hanya kenal 'missing' dan longing', dan keduanya berarti rindu yang kehilangan atau kangen. Sementara itu ternyata terdapat rasa rindu yang tidak bisa diungkapkan dengan kata. Rindu tentang tempat atau seseorang yang tidak menjadi bagian dari hidup kita lagi. Rindu pada suatu tempat, budaya, ide, identiitas dan lain lainnya. Bahasa Portugis memiliki Saudade yang mengungkapkan rasa rindu yang tidak dapat dijelaskan itu.

Dalam bahasa Jerman ada sehnsucht yang berarti keinginan yang intensif, di luar kemampuan manusia untuk memenuhinya. Rasanya pahit manis yang mengharapkan suatu pemuasan, tapi pemuasan itu juga tidak jelas harus seperti apa. 

Seorang penulis mengatakan bahwa ia memerlukan kreativitas khusus untuk bisa mengekspresikan rasa rindu dengan tepat dalam puisinya. Namun ia sering terperangkap pada kalimat kalimat yang tidak terlalu jelas, kadang sedih kadang marah, sekalipun bisa juga bahagia, atau harapan. Rasa kehilangan karena kematian atau perpisahan yang memisahkan. Dan begitu banyak rasa rindu yang sering tidak bisa diwujudkan dengan kata dalam bahasanya. Akhirnya, ia cuma menulis kata rindu dan rindu dan rindu lagi. Yang membaca, kemudian yang harus memikirkan sendiri rasa itu seperti apa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun