Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Tips untuk Disabilitas yang Bepergian dengan Pesawat Terbang di Negeri Sendiri

18 Februari 2019   12:11 Diperbarui: 20 Februari 2019   12:42 882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dreamsguide.edream.co

Tips Enam, Transportasi Antar Jemput di Bandara

Adalah sangat membantu bila anda bisa memesan transportasi penjemputan sebelum anda melakukan perjalanan. Namun demikian, bila anda berada di kota besar yang terdapat 'shuttle bus' bandara dan terdapat taksi 'online', anda bisa bertahan. Ini khususnya bila anda telah ada kepastian dukungan kursi roda. Pihak penerbangan wajib membantu kita menunggu sampai kita sampai ke kendaraaan yang kita siapkan.

Tips Tujuh, Pastikan Kita Mempunyai Jadwal-jadwal Penting

Seluruh jadwal terkait penerbangan, penjemputan dan acara di tempat tujuan perlu kita miliki. Ini untuk kenyamanan kita. Ke manapun tujuan perjalanan kita, pastikan kita punya waktu dan tidak tergesa gesa.

Tips Delapan, Perjalanan dengan Pendamping

Idealnya, perlu ada pendamping dalam perjalanan, karena biasanya difabel atau orang dengan disabilitas adalah sasaran empuk penjahat. Namun demikian, pada kondisi mendesak, kadang kadang kita harus melakukan perjalanan seorang diri. Ini saya alami sendiri. Untuk itu, siapkan agar anda agar tidak dalam kondisi lebih rentan untuk diperdaya penjahat.

Infokan kepergian kita kepada bagian informasi di Bandara. Simpan surat dan barang berharga di tempat yang ada dalam kuasa anda. Tas pinggang dengan posisi di depan adalah yang teraman. Pastikan tas tangan anda tidak berat dan mengganggu gerak anda.

Perjalanan pertama saya dengan pesawat terbang pada tahun 2019 dalam kondisi dengan disabilitas membawa pengalaman kongkrit tentang betapa orang dengan disabilitas memerlukan dukungan berbagai pihak. Perjalanan kedua saya sudah lebih lancar. Bahkan, tawaran untuk menggunakan kursi roda diberikan pihak bandara karena melihat saya memasuki ruang tunggu dengan menggunakan kruk dan melakukan perjalanan seorang diri. 

Untuk perusahaan penerbangan Garuda dan Citilink, saya hanya bisa berikan komen positif karena mereka benar benar memiliki standar pelayanan yang sama baiknya. 

Saya memang melakukan perjalanan seorang diri. Untuk satu perjalanan saja, saya perlu dibantu 8 orang yang berbeda, sejak dari rumah sampai tiba di rumah. Jumlah ini termasuk petugas bandara, petugas dari Garuda, dan keluarga yang mengantar jemput. Sungguh repot. Namun, makin kita paham rute dan situasi kondisi transportasi di tiap titik akan membuat makin nyaman dan mengurangi kerepotan. 

Memang perlu diakui, banyak pengelola gedung di Indonesia yang belum menyadari pentingnya keramahan fasilitas bagi orang dengan disabilitas. Beberapa stasiun kereta di kota Jakarta tidaklah ramah untuk  orang dengan disabilitas. Ini juga terjadi di stasiun stasiun hampir di seluruh Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun