Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Selamat Hari PRT, Ibu Parli, Mbak Yem, dan PRT Seluruh Indonesia!

15 Februari 2019   13:05 Diperbarui: 15 Februari 2019   19:39 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Unjuk rasa pekerja rumah tangga memperingati Hari Perempuan Internasional di Jakarta, Minggu (8/3/2015). Dalam aksinya, mereka menuntut pemerintah dan DPR untuk segera mengesahkan RUU PRT, serta memberikan jaminan perlindungan, upah layak, dan kesejahteraan. (KOMPAS / HERU SRI KUMORO)

Mbok Djah berharap ingin meninggal di rumah kami. Ini adalah saat yang berat bagi kami. Tidaklah adil bila saya menyetujui permintaan Mbok Djah. Sudah lebih dari 40 tahun mbok Djah bersama kami. Itu adalah waktu Mbok Djah yang hilang, yang semestinya harus ia berikan dan berdekatan dengan anak tunggalnya serta cucunya. 

Dengan berat hati, saya berdiskusi dengan anak semata wayangnya. Akhirnya, mbok Djah menyepakati untuk pulang ke desa dengan bekal HP.  HP inilah yang menghubungkan saya dengan Mbok Djah sampai ia meninggal dengan tenang tanpa rasa sakit pada usia 74, persis 3 bulan seperti prkiraan dokter. 

Cukup ajaib bagi saya, seseorang dengan penyakit kanker dan meninggal dengan tenang tanpa rasa sakit. Mungkin ini rejeki orang baik. Anaknya bercerita bahwa HP yang kami berikan selalu ia dekap selama tidur. Ia menunggu telpon dari kami setiap hari. Semoga mbok Djah damai bersamaNya.

Demo PRT (Gressnews.com)
Demo PRT (Gressnews.com)
Setelahnya, ada beberapa asisten rumah tangga yang menjadi bagian dari hidup saya. Pada umumnya mereka bertahan cukup lama, sekitar 3 sampai dengan 6 tahun. Biasanya pamit bekerja karena menikah atau harus menunggu cucunya. 

Selama 4 tahun terakhir, saya didukung oleh Ibu Parli. Tugasnya macam macam. Mulai dari membersihkan rumah, kebun dan merawat kucing. Ia juga memimpin ibu ibu yang bekerja menanam dan memanen padi di sepetak kecil sawah di depan rumah kami. Ia yang merekrut dan menentukan berapa kami perlu memberikan pengganti waktu ibu ibu itu. Dan, bu Parli selalu menyiapkan makan minum bagi ibu ibu ini. Biasanya, kami duduk untuk bercerita sambil menemani ibu ibu istirahat makan siang. 

Bu Parli selalu aktif di kegiatan kampung. Ia aktif di kegiatan arisan desa. Sering pula mewakili kehadiran saya, plus 'menalangi' iuran arisan saya, ketika saya absen karena tidak berada di rumah. Ia juga melayani tetangga untuk membuatkan makan dan minuman pada saat bekerja bakti. 

Tak lupa selalu aktif menginformasikan jadwal pengajian, sekiranya kelompoknya membutuhkan tempat untuk berkumpul di rumah kami. Sekali sebulan ia aktif rapat PKH. Biasanya, ia kan pulang ke rumah penuh cerita hasil rapatnya. 

Soal dana  PKH yang sedikit menurun. Soal anaknya yang ranking 2 dan ini berkat PKH karena fasilitator desa mengecek hasil belajar siswa penerima PKH. Banyak lagi. Ia punya jam kerja, mulai dari jam 8.00 sampai jam 16.00. Sore jam 16.00 atau kadang kadang jam 17.00 ia pulang ke rumah. Namun ia memilih tidak libur di hari Sabtu dan Minggu karena ia merasa akan lebih lelah di hari kerjanya, bila harus libur. Mungkin karena saya nyampag lebih banyak di hari libur ya. :). Baginya, kerjanya adalah bagian dari kehidupannya. 

Mbok Ah, Mbok Djah, dan bu Parli adalah bagian dari hidup saya. Tanpa mereka, tak mungkin saya bekerja berkeliling desa desa di wilayah Indonesia, meninggalkan rumah berhari hari dan bahkan kadang sampai berbulan bulan. Mereka jelas selalu mendukung hidup saya, turun ataupun naik. Susah ataupun senang. Mereka adalah bagian keluarga. Meski mereka adalah Pekerja Rumah Tangga atau sering disingkat PRT.

Namun, kita sering mendengar berbagai cerita lain soal PRT. Ada group WA yang beranggotakan kawan dan keluarga yang sibuk membincang PRT dalam konteks berbeda. PRT yang hanya bekerja bila disuruh. 

PRT yang sibuk ber HP.  Juga soal keluhan bahwa PRT yang direkrut melalui yayasan punya kontrak yang dipermainkan. PRT hanya digaransi selama 3 bulan, setelahnya minta mundur kerja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun