Selanjutnya, sistem pendidikan dengan sistem kelas mulai diperkenalkan pada abad 1 sesudah masehi, dan ini diterapkan di seluruh kerajaan Roma sampai dengan kejatuhannya di abad 5 sesudah masehi. Perbedaan pendidikan Yunani Kuno dengan Roma Kuno adalah pada ketrampilan berbicara sebagai orator yang diterapkan di Roma. Sistem pendidikan untuk menghasilkan orator ini ditiru sistem pendidikan di Eropa. Bahasa latin dan ketrampilan menulis buku juga berkembang sampai abad 12.
Di Timur Tengah, pengaruh pendidikan Yunani dan Romawi diteruskan di masa Binzantium pada abad 5 sampai abad 7 sesudah masehi. Lahirnya pemikir dan filosofer Plato dan Aristoteles besar pada masa ini. Pada abad 6, terjadi persaingan antara sekolah dengan pengaruh Kristen dengan sekolah  berbasis filosofi timur. Bisa dipahami bahwa Pada abad 12, literasi di wilayah ini lebih maju daripada apa yang ada di dunia barat. Pendidikan dasar dan menengah juga pendidikan tinggi sudah dibangun masyarakat pada wilayah ini. Kekuasaan Konstatinopel memberi pengaruh pada ilia patriarkhi pada pendidikan di masa ini.
Memasuki abad pertengahan, kekuasaan Jerman ke dunia barat merusak budaya kuno. Pada abad 5 ini, peradaban Eropa kembali jaman primitif dan barbarian. Pendidikan dilakukan gereja dengan sangat terbatas. Eropa Barat lah yang menjalankan sekolah dari kalangan gereja dan monarki. Murid diajarkan untuk menjadi juru tulis. Berbeda dengan pendidikan Yunandi dan Roma yang mengajarkan pendidikan untuk hidup, pendidikan gereja lebih mengajarkan soal hidup setelah mati. Bahasa Latin diajarkan agar murid bisa mencontoh dan mempertahankan apa yang tertulis dalam ajaran agama. Murid diajarkan matematik agar mereka bisa menghitung tanggal tanggal peringatan keagamaan. Sementara pelajaran menyanyi diberikan agar murid bisa berpastisipasi dalam pelayanan di gereja. Pada masa ini, gereja meletakan pendidikan jasmani untuk bisa hadir di kelas hingga musim dingin. Karena terbatasnya guru dan ruang kelas, murid murid mulai dari usia 6 sampai dengan 16 tahun dan sering berbagi bangku. Usia 7 tahun menjadi bagian dari dunia orang dewasa. Barulah pada abad 18, masa kanak kanak dikenal dalam pendidian. Â Dan baru pada abad 20, masa kanak kanak dipahami.
Pada masa ini, konten pendidikan Yunani diadaptasi sesuai dengan budaya yang ada. Jadi, mata pelajaran yang tradisional memasukkan asumsi asumsi dan perspektif keagamaan. Pendidikan astronomi bergeser ke astrologi. Aritmetik berisi arti arti mistik. Ini tentu merupakan kemunduran. Walau dalam jumlah yang sedikit, murid perempuan mulai masuk sekolah pada abad 12 ini. Â Kapel dan gereja mendidik perempuan menjadi biarawati. Untuk yang berasal dari kalangan terhormat dan berada, mereka masuk ke Notre Dame de Paris untuk belajar teologi dan fisolofi Perancis. Pada masa itu, pengaruh gereja dianggap tidak mendukung pendidikan. Perpustakaan, misalnya, hanya berisi 100 buku.
Pendidikan di masa barbarian ini berhenti dan digantikan pendidikan yang menghasilkan laki laki pintar dan cakap. Kelompok muda aristokrat belajar tentang membaca puisi, musik, menari dan berperang. Anak laki laki dapat belajar menjadi tukang kayu melalui pemagangan.
Sangatlah antusias meilhat masa Renaissance yang dimulai di Itali pada abad 14. Nilai nila pembaruan juga merasuki dunia pendidikan. Renaissance yang kemudian menyebar ke Eropa Utara pada abad 15 dan 16 ini  merombak ketertinggalan dan sempitnya cara berpikir pada masa abad pertengahan. Pelajaran tentang literatur Yunani kembali dilakukan. Memang, pendidikan humanis yang bebas masih seperti  pada masa sebelumnya. Perbedannya, pendidikan sejarah dan olah raga menjadi bagian dari pendidikan di sekolah.
Pada masa ini astronomi masuk kembali ke pendidikan, menggeser astrologi. Renaissance juga mengajarkan tentang pembelajaran menyenangkan dan menarik. Pada masa itu, sekolah yang mendekati spirit Renaissance adalah Sekolah Casa Giocosa yang didirikan oleh Vittorino da Feltre pada 1423. Saat itu, sejarah, filosofi, aritmetik, geometrik, musik dan astronomi menjadi mata pelajaran. Â
Pada masa ini, kurikulum Yunani dan Roma memegang peran besar. Pengaruh Renaissance lebih terjadi pada pendidikan menengah, sementara pendidikan dasar masih mengikuti pendidikan masa abad pertengahan.
Reformasi terjadi mulai abad 16. Pada masa itu konflik agama mempengaruhi kurikulum pendidikan yang bersifat yang ada. Pengaruh pendidikan  Prostestan terjadi dengan penekanan pada pendidikan universal. Saat itu, sekolah  didirikan di Jerman. Yang menarik, masa ini adalah masa dimana  murid dari keluarga tidak mampu bisa pula mengecap pendidikan barat. Pada era ini, pendidikan menekankan pada materi bahasa Yunani dan Latin.