Belum lama ini, kita membaca berita tentang Boo, anjing jenis Pomeranian yang meninggal karena patah hati, ditinggal mati sahabatnya, Buddy. CNN menyiarkan berita tentang hal ini, berikut unggahan kisah yang dibuat sang pemilik melalui media sosial atas nama Boo yang memiliki 16 juta 'follower'. Pemiliknya mengatakan bahwa Boo menunjukkan gejala gejala sakit jantung, yang selama ini tak pernah ada. Hal ini terjadi setelah sahabatnya, Buddy meninggal pada tahun 2017.Â
Sang pemilik menulis di halaman Facebooknya " Boo patah hati setelah Buddy meninggalkan kami". Dikabarkan bahwa Boo dan Buddy telah hidup bersama selama 11 tahun, sebelum Buddy meninggal pada September 2017. Pemiliknya mengatakan lega bahwa Boo telah tak merasakan sakitnya patah hati lagi. Boo telah bersama Buddy. Ia mengatakan bahwa Buddy telah menunggu Boo di ujung jembatan pelangi.
George Pitman diberitakan meninggal hanya sehari setelah kematian istrinya pada Agustus 2015. "Tutup matamu, dan aku akan menyusul," bisik George sambil memegang tangan istrinya. Ia mengalami pembengkakan pembuluh darah jantung 21 jam kemudian. Pasangan ini menikah pada Hari Valentine di tahun 1959 dan untuk seterusnya tidak terpisahkan, selalu bersama. Anak dari pasangan ini mengatakan bahwa bila disuruh memilih, ia yakin orang tuanya akan memilih meninggal dengan cara ini. Meninggal bersama sama, berpegangan.
George H.W Bush, mantan presiden Amerika yang meninggal 8 bulan sesudah kematian istrinya, Barbara Bush, juga diduga karena patah hati. Keduanya dikenal selalu mesra selama hidupnya. Pertanyaan tentang penyebab kematian George H.W Bush pun dikaitkan dengan kematian karena patah hati. Berita ini sempat pula memenuhi media sesudah kematian George H.W Bush.Â
 Lord Montague datang ke kubur Juliet dan mengumpumkan kepada para bangsawan.
'Alas, my liege, my wife is dead tonight. Grief of my sons' exile hath stopped her breath.What further woe conspires against mine age?Â
(Aduh, istriku meninggal malam ini. Kesedihan karena anakku yang pergi melarikan diri telah menghentikan napasnya. Kesedihan apa lagi yang akan menggangu umurku?)
Mungkin saja, Boo, George Outman, George H.W Bush dan Lady Montague adalah mereka yang meninggal karena patah hati. Dulu memang kata kata 'meninggal karena bunuh diri' dikatakan hanyalah kiasan, tetapi akhir akhir ini terbukti bahwa patah hati dapat membawa kematian.
Tentu kita pernah mendengar tentang adanya sindrom Takotsubo. Sindrom Takotsubo dikenal di Jepang pada tahun 1990. Sindrom Takotsubo atau Takotsubo cardiomyopathy adalah melemahnya jatung yang disebabkan oleh emosi berlebihan atau stress secara aspek psikhologis. Sindrom ini pada umumnya disebabkan oleh stres berlebihan karena sakit mendadak, kehilangan orang yang dicintai, kecelakaan serius, atau karena adanya bencana. Sindrom Takotsubo sering disebut sebagai Sindrom Patah Hati.
Gejala yang muncul biasanya mirip dengan serangan jantung seperti nyeri dada, sesak napas, detak jantung cepat dan lemah. Penenlitian menunjukkan tidak ditemukan penyumbatan di pembuluh darah jantung dan tidak mengalami kerusakan yang permanen. Oleh karenanya, semestinya pasien dapat sembuh dalam waktu beberapa minggu. Kondisi inilah yang membedakannya dengan serangan jantung.
Suatu penelitian pernah dilakukan di mayo Clinic di Rocherster. Riset melibatkan 12 perempuan dengan sindrom patah hati dalam 6 bulan terakhir, dan 12 perempuan yang tidak pernah mengalami sindromm serta 4 perempuan yang pernah mengalami serangan jantung klasik. Studi ini menghasilkan temuan bahwa perempuan yang mengalami sindrom patah hati memiliki pembuluh darah uang tidak bekerja secara optimal, karena hormon stresnya (LiveScience).
Para peneliti mengungkapkan respons pembuluh darah yang abnormal terhadap stres bisa berkontribusi memicu sindrom patah hati. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan secara online pada 23 November 2010 dalam Journal of the American College of Cardiology. Adalah Jurnal lain, Journal of the American College Cardiology (JACC) yang menerbitkannya pada edisi 16 Oktober 2018. Jurnal itupun masih mengatakan bahwa mekanisme kerja dari sindrom patah hati belum diketahui.
Apa yang bisa kita katakan? Â Mencintai dengan mendalam adalah sesuatu yang indah dan luar biasa pada era kini. Namun kehilangan seseorang yang menyebabkan kematian juga menyedihkan. Keyakinan kita pada Allah semesta ajarkan kita untuk berserah diri dan ikhlas ketika ditinggal seseorang yang kita cintai. Tapi mereka yang alami perlu kekuatan untuk bangkit. Dan sering kali, patah hati gagalkan kebangkitan. Â Ternyata, patah hati memang bisa mematikan.
Referensi :
http://www.onlinejacc.org/content/72/16/1955
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H