Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Huntara Pintu Berdaya untuk Penyintas Bencana

26 Desember 2018   08:42 Diperbarui: 30 Desember 2018   15:30 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : oleh Foto : Zulkarnaen Syri Lokesywara untuk Laporan Pembelajaran Pembangunan Hunian Sementara SETARA untuk Ibu Hamil, Menyusui, Lansia dan Difabel pada Wilayah Terdampak di Lombok Timur, oleh Soehardi Suryadi dan Leya Cattleya, diterbitkan oleh Gema Alam NTB (November 2018)

Gotong royong, karena para pihak, individu ataupun lembaga yang tertarik dapat terlibat dalam pendanaan dan pengadaan bahan dan pembangunannya. 

Pemberdayaan, karena prosesnya menawarkan upaya yang dapat meningkatkan derajat otonomi dan pengambilan keputusan di antara para pihak, khususnya pemilik.  Pendekatan ini menghilangkan kesan, rasa, dan perlakuan seakan penyintas tidak berdaya, dan sebaliknya mengakui dan kekuatan dan kemampuan mereka dengan menggunakan sumber daya yang mereka miliki. 

Dengan pendekatan pendekatan ini, pemilik Huntara difasilitasi untuk mendiskusikan kemampuan untuk membangun Huntara. Pemilik Huntara juga terbuka aksesnya pada informasi terkait kemungkinan kemungkinan adanya dukungan pendanaan untuk kebutukan kegiatan dan pemberdayaan ekonomi dari Gema Alam NTB dan Sahabat Gema Alam di masa depan. 
  

Tentu saja, apa yang telah dilakukan oleh Sahabat Gema Alam dalam bermitra dengan Gema Alam NTB merupakan bagian kecil dari masalah besar yang dihadapi warga masyarakat di Lombok lebih luas, dan di wilayah bencana pada umumnya. 

Dengan upaya yang tidak kecil, diharapkan dapat memberi manfaat dan pelajaran bagi pihak pemerintah maupun masyarakat, khususnya warga yang terkena dampak bencana alam untuk tidak hanya bersabar, tetapi juga bertahan bersama keluarga. Banyak bencana alam tidak daapt diduga sebelumnya. Kesiapsiagaan jadi penting. Sementara opsi opsi untuk bertahan juga diperlukan.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun