Beliau juga sangat menghormati bahwa akan ada selalu seseorang yang memiliki pendapat yang berseberangan, yang jelas tidak dapat disamaratakan dengan pandangan yang kita inginkan. Komentar negatif tersebut bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dikendalikan.Â
Sebagai seorang transpuan, sikap yang bisa Bunda Merlyn lakukan saat ini adalah tidak merasa malu dan takut saat menjadi dirinya sendiri. Â Meskipun sempat merasakan masa-masa sulit ketika lingkungannya tidak bersahabat terhadap identitas Bunda Merlyn, beliau selalu bangga dan tidak pernah mengeluh sedikit pun terhadap identitas yang beliau miliki.Â
Bunda berharap kepada mahasiswa yang nantinya akan menjadi generasi penerus bangsa, agar dapat belajar dengan tidak sebatas apa yang diajarkan oleh dosen ataupun bahan bacaan.Â
Melainkan mahasiswa juga sepatutnya mempelajari pengalaman, peristiwa, dan hal-hal lainnya yang didapat langsung dari realita kehidupan sekitar. Sikap tersebut berguna untuk menyadarkan kita bahwa pada hakikatnya setiap insan akan memiliki perbedaan baik karakteristik maupun pandangan dengan yang lainnya.Â
Supaya kita dapat mampu menghormati perbedaan itu, maka kita harus menjadi individu yang mampu memanusiakan manusia lain dengan menggunakan segenap hati dan nurani yang dimiliki. Sehingga tidak terulang lagi kejadian-kejadian pahit yang dialami oleh kaum minoritas yang menyebabkan tercederainya kemanusiaan sebagaimana yang dirasakan oleh Bunda Merlyn.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H