Mohon tunggu...
Levi William Sangi
Levi William Sangi Mohon Tunggu... Petani - Bangga Menjadi Petani

Kebun adalah tempat favoritku, sebuah pondok kecil beratapkan katu bermejakan bambu tempat aku menulis semua rasa. Seakan alam terus berbisik mengungkapkan rasa di hati dan jiwa dan memaksa tangan untuk melepas cangkul tua berganti pena".

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bangkitkan Sektor Pertanian Bangsa Kita Sebelum Terlambat

30 Juli 2020   18:40 Diperbarui: 30 Juli 2020   18:39 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran Penyuluh terasa sangat membantu petani. Para Penyuluh Pertanian Kecamatan Lolak, yang selalu mendampingi saya dan petani lainnya di daerah kami. (Dokpri)

Data dari Food Agricultural and Organization (FAO) tahun 2018 menunjukkan bahwa 93 persen mayoritas petani Indonesia adalah petani kecil (smallholder farmers).

Dan jika kita merujuk dari data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 yang menyatakan bahwa petani di Indonesia hanya tinggal sekitar 4 juta orang sajasaja dari total penduduk 264 juta penduduk di Indonesia.

Terjadi penurunan yang signifikan, dan jika dibiarkan dan terus menurun jumlah petani di Indonesia, dampaknya akan sangat berpengaruh pada perekonomian bangsa kita kelak. Apalagi disaat bangsa kita tengah menghadapi pandemi yang entah sampai kapan akan berlalu.

Banyak faktor tentunya yang mempengaruhi menurunnya angka petani di Indonesia.
Beberapa faktor tersebut pernah saya ulas dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya yang semuanya berkaitan dengan sektor pertanian bangsa kita

Bukan Hanya Bantuan, Petani Juga Butuh Pengetahuan

Masalah Regenerasi Petani adalah Bukti Bahwa Petani Indonesia Belum Sejahtera

Transformasi Petani Menjadi Pelaku Agribisnis Adalah Keharusan Agar Kesejahteraan Itu Ada

Setiap bantuan sarana pertanian yang diberikan pemerintah kepada petani, semuanya akan percuma jika Sumber Daya Manusia si petani tiduk ikut serta merta dibangun.

Sehebat apapun seorang petani dalam proses budidaya tanaman, akan percuma jika sang petani tersebut tidak bisa mengelolah keuangannya dengan baik.

Begitu juga, sehebat apapun seorang petani dalam proses budidaya dan pengolahan keuangannya, akan percuma jika harga komoditi yang ditanam petani dihargai murah di pasaran. Karena sehebat apapun sang petani dalam budidaya nya, tetap sang petani tidak bisa mengatur atau mempengaruhi harga pasar.

Peran serta penyuluh pertanian terkendala karena satu orang penyuluh saja membawahi ratusan bahkan ribuan petani dalam satu area. Para penyuluh pertanian di daerah terkadang harus berjuang bersusah payah agar bisa membantu petani. Mana mungkin satu orang penyuluh bisa mendampingi ratusan hingga ribuan petani dalam satu area. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun