Data dari Food Agricultural and Organization (FAO) tahun 2018 menunjukkan bahwa 93 persen mayoritas petani Indonesia adalah petani kecil (smallholder farmers).
Dan jika kita merujuk dari data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 yang menyatakan bahwa petani di Indonesia hanya tinggal sekitar 4 juta orang sajasaja dari total penduduk 264 juta penduduk di Indonesia.
Terjadi penurunan yang signifikan, dan jika dibiarkan dan terus menurun jumlah petani di Indonesia, dampaknya akan sangat berpengaruh pada perekonomian bangsa kita kelak. Apalagi disaat bangsa kita tengah menghadapi pandemi yang entah sampai kapan akan berlalu.
Banyak faktor tentunya yang mempengaruhi menurunnya angka petani di Indonesia.
Beberapa faktor tersebut pernah saya ulas dalam tulisan-tulisan saya sebelumnya yang semuanya berkaitan dengan sektor pertanian bangsa kita
Bukan Hanya Bantuan, Petani Juga Butuh Pengetahuan
Masalah Regenerasi Petani adalah Bukti Bahwa Petani Indonesia Belum Sejahtera
Transformasi Petani Menjadi Pelaku Agribisnis Adalah Keharusan Agar Kesejahteraan Itu Ada
Setiap bantuan sarana pertanian yang diberikan pemerintah kepada petani, semuanya akan percuma jika Sumber Daya Manusia si petani tiduk ikut serta merta dibangun.
Sehebat apapun seorang petani dalam proses budidaya tanaman, akan percuma jika sang petani tersebut tidak bisa mengelolah keuangannya dengan baik.
Begitu juga, sehebat apapun seorang petani dalam proses budidaya dan pengolahan keuangannya, akan percuma jika harga komoditi yang ditanam petani dihargai murah di pasaran. Karena sehebat apapun sang petani dalam budidaya nya, tetap sang petani tidak bisa mengatur atau mempengaruhi harga pasar.
Peran serta penyuluh pertanian terkendala karena satu orang penyuluh saja membawahi ratusan bahkan ribuan petani dalam satu area. Para penyuluh pertanian di daerah terkadang harus berjuang bersusah payah agar bisa membantu petani. Mana mungkin satu orang penyuluh bisa mendampingi ratusan hingga ribuan petani dalam satu area.Â