"Serbuan pasokan cabe dari luar provinsi ataupun luar pulau tetap tidak bisa membuat jenis bumbu masakan kegemaran orang Manado ini menjadi murah."
Namun, ketidaktahuan petani luar akan jenis atau varietas cabe rawit yang sangat disukai orang Manado ini akhirnya membuat cabe rawit yang berasal dari luar daerah, khususnya dari Jawa, cenderung dihargai murah oleh konsumen di Manado.Â
Orang Manado cenderung tidak menyukai varietas cabe rawit dengan kategori hibrida. Masyarakat Manado dan daerah sekitarnya hanya menyukai varietas lokal yang sudah lama disukai oleh konsumen di Manado.
Makanya jangan heran cabe rawit luar daerah tetap dihargai murah. Malahan jika pasokan cabe rawit varietas lokal itu banyak, bisa membuat cabe dengan varietas kategori hibrida ini tidak laku di pasaran.Â
Semoga kedepan, para petani khususnya petani dataran rendah di daerah ini khususnya bisa menangkap atau mengambil peluang emas ini. Hingga kesejahteraan petani pun bisa bertambah.
Jangan lagi kita hanya terpaku pada komoditas padi dan jagung yang dibudidayakan oleh kebanyakan petani dataran rendah di Sulawesi Utara. Mari kita sama - sama belajar mengembangkan kapasitas kita yang ada, belajar, dan menggali informasi sebanyak mungkin tentang budidaya cabe rawit yang baik.Â
Semoga Tuhan menolong kita semua khususnya para petani dataran rendah Sulawesi Utara. Wasalam.Â
Salam Mimpi Swasembada dari saya
Levi William Sangi, Petani Desa Tandu, Lolak, Sulawesi Utara.
#MimpiSwasembada
Puisi | Petani Pemimpi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H