"Maafkan saya pak SBY, Â telah ku pinjam rasa sedihmu untuk menulis ini semua".
Judul Puisi : "Tanpamu ku harus Bahagia"
(Sumber Rasa : Perasaan Sedih Pak SBY)Â
Di malam ini aku sendiri
Berteman sepi, kucobaa menghibur hati
Namun tak jua ku temukan bahagia
Tanpa kau ada disini untuk bersama
Disatu sisi akupun terhenti
Hanya berdiri tak mampu ku berlari
Semua kenangan dan akhir perpisahan
Jelas terasa, kujadikan dia nada
Dan kini semua yang telah berakhir
Menjadi satu cerita terakhir
Lama bukanlah berarti tak bisa
Lupakan cinta dan cerita kita
Tanpamu ku harus bahagia.
Puisinya ku beri Nada sehingga menjadi sebuah lagu.Â
Sebuah puisi akan hidup atau bernyawa ketika kita memberikan dia nada.
Puisi adalah untaian ekspresi rasa yang mengungkapkan impian atau tujuan dalam untaian kata-kata.
Seorang penulis puisi adalah seorang pujangga
Yang mengungkapkan rasa nya dalam kata sehingga terdengar indah.
Sehingga semua bisa merasa apa yang dia rasa, Â menjadi alunan lagu mesra yang indah mempesona jiwa.
Ketika semua telinga terlena akan alunan kata indah nya, maka ungkapan kata dalam rasa itu akhirnya menjadi sebuah karya yang lebih bernyawa.
Bagi saya, Â ketika menulis sebuah puisi akan menjadi sangat bermakna ketika kita menulis dengan rasa. Â Ketika kita merasa sedih, Â ungkapkan kesedihan itu dalam sebuah kata kata. Â Ketika merasa bahagia ungkapkan juga itu semua dalam kata.
Ketika semua ungkapan kata semuanya telah tertata, Â mulailah menghidupkannya dengan memberinya nada. Â
Ketika perasaan kita hanyut dalam karya kata-kata kita yang mengungkapkan rasa, Â sesungguhnya sebuah nada akan datang begitu saja sebagai sebuah nyawa yang mencari raganya.
Maka puisi itu bukan hanya sebuah karya kata-kata semata  dengan gaya ungkapan nya yang indah,  melainkan  menjelma menjadi sebuah karya yang berirama yang menghidupkan dan menyentuh rasa yang diiringi nada.
Ini adalah puisi yang saya buat dan diberikan nada dan menjadi sebuah lagu. Â
Puisi yang menjadi lagu ;
**
Buat Bapak SBY.Â
Janganlah terus larut dalam kesedihan karna pasti Ibu Ani tidak ingin melihat bapak bersedih.Â
Ibu Ani pasti percaya bapak bisa melalui ini semua dengan tegar dan tetap berharap kepada NYA.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H