Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Masyarakat TNS Menghidupi "Jalur Rempah", Sebuah Kemuliaan Masa Lalu Maluku

25 November 2024   09:38 Diperbarui: 25 November 2024   16:31 2422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warga Kampung Jerili di Pulau Serua menjemur hasil cengkeh di Topu Loru areal dekat pantai – Panen Raya 2023 ( dokumentasi Thed Pelmelay)

Masih ada juga aktivitas pembangunan yang sementara berlangsung di pulau seperti pembangunan gedung Gereja Protestan Maluku (GPM) Laharoy Jemaat Bumei-Sifluru di Pulau Nila.

Jalur Rempah

Jalur rempah sangat terkenal karena merupakan sebuah jalur perdagangan dan budaya dalam memasarkan hasil buminya pada masa lampau. Karena terjadi sepanjang Bumi Nusantara maka sering disebut juga Jalur Rempah Nusantara. Hasil rempah seperti cengkih, pala, lada, jinten, kayu manis, damar,cendana dan lain – lain adalah produk-produk eksotis hingga hari ini.

Maluku yang sangat kesohor dengan cengkih dan pala sejak dahulu dan diburu bangsa Arab, Tiongkok, Eropa dan lainnya menjadi legenda perkembangan peradaban dari barat ke timur dalam misi perdagangan rempah.

Pada kenyataannya bukan hanya misi dagang tetapi juga penyebaran agama dan imperalis kolonialisme menyertai upaya memburu rempah di Kepulauan Seribu Pulau dan wilayah Nusantara lainya.

Mengutip artikel di laman kemendikbud.go.id dengan judul Potensi “Aroma Maluku” Maju Ke Panggung Global tanggal 26 September 2021 tertulis :

Maka dalam rangka membangkitkan pertumbuhan ekonomi dan menjadi pasar dunia di tahun yang akan datang, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyelenggarakan peluncuran awal Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) dengan tema “Aroma Maluku”. 

Sejalan dengan tema yang diusung, Gernas BBI berupaya agar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Maluku dapat mempromosikan narasi rempah dan kekayaan alam Maluku melalui digital marketing, sehingga potensi skala lokal dapat maju ke panggung global.

Gernas BBI memiliki tujuan utama sebagai pengembangan UMKM dalam meningkatkan ekonomi Bangsa Indonesia, khususnya pemulihan pasca pandemi.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim juga mengatakan, perlunya meningkatkan kesadaran dan apresiasi masyarakat terhadap inovasi yang dilahirkan oleh anak-anak bangsa sebagai upaya menguatkan kemandirian dan kedaulatan negeri.

“Mulai hari ini, kita akan memantapkan langkah kita untuk menggapai tujuan dan harapan tersebut dengan peluncuran Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Aroma Maluku,” ucapnya ketika memberi sambutan dalam kegiatan yang dilaksanakan secara hibrida, Jumat (24/9/21).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun