Di bawah ini adalah galeri foto pada berbagai sudut laboratorium Elim Advanced Technology di Ambon baik pada bagian lab optik, lab herbal, lab atom/ molekul, lab listrik/ instrumentasi dan lainnya.
Mengakhiri tuisan ini apa yang ingin penulis bagikan untuk menjadi pengetahuan sekaligus inspirasi bagi pembaca di seluruh Nusantara disertai harapan kedepan dalam upaya mengakselerasi ketertinggalan Maluku.
Hal ini guna menjawab pertanyaan yang pernah disampaikan oleh Presiden RI ke-7 Jokowi pada tahun 2018 : “Apa yang harus dilakukan untuk mengakselerasi ketertinggalan Maluku?”.
Elim Advanced Technology Lab. dengan Prof.Hendry Izaac Elim, S.Si,M.Si, PhD adalah mutiara dari timur yang siap berkolaborasi sebagai sebuah tuas pengungkit kebangkitan Maluku menyongsong Indonesia Emas 2024.
Untuk itu harapan penulis setelah melakukan “touring” 9 jam di Elim Advanced Technology Lab. adalah sebagai berikut :
1. Ilmu fisika menjadi begitu menarik (Physics is a genius science, Prof. Elim) dengan mengelilingi ruang laboratorium yang penuh kesederhanan dan sangat inspiratif. Program “touring” dapat dibuat berkala dengan mengundang murid TK, SD, SMP maupun SMA atau lembaga atau badan lainnya. Hal ini sejalan dengan harapan Presiden RI ke – 8 Prabowo Subianto untuk mengarahkan Generasi Emas Indonesia untuk menguasai STEM (Science, Technology, Engineering, Math). Dengannya kecintaan terhadap sains dan riset yang sudah ditanamkan sejak usia dini (Outcome based Research Education/ OBRE).
2. Pemerintah pusat dan daerah perlu memberi perhatian serius terhadap kepakaran ilmuwan dunia di bidang Fisika Nano Sains dan Nano Teknologi pertama di Indonesia Timur Prof. Hendry Izaac Elim,S.Si,M.Si, PhD, karena masalah-masalah dalam masyarkat khusus keterbatasan listrik, air bersih, kesehatan, pendidikan dan lain-lain adalah outcome dari hasil penelitian di EAT Lab.
3. Sudah saatnya UNPATTI dengan 9 fakultas mendesain dan membuat konsep “Laboratorium Terintegrasi Berbasis Kepulauan” (Multidisciplinary Integrated Laboratory based on Archipelago Local wisdom), agar ilmu yang diberikan kepada anak didik dapat diimplementasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan diarahkan menjadi seorang Technopreneur atau Socialpreneur dalam masyarakat maritim. Dengan demikian dapat mengatasi keterbatasan lapangan pekerjaan di Maluku.
4. Cara kerja Pentahalix dengan melibatkan 5 pilar kolaborasi : pemerintah ( Government), swasta ( Business), kampus (Campus), media ( Media) dan komunitas (Civil Society) adalah kekuatan untuk keluar dari keterbatasan dana dan kekakuan birokrasi guna menjawab solusi terhadap kebutuhan mendesak masyarakat di Kepulauan Seribu Pulau, Maluku pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.