Posisi laboratorium di lantai 2 dan masih terpampang papan nama di bagian depan bertuliskan Pusat Penelitian Nano Teknologi dan Rekayasa Inovasi (PPNRI).
Bangunan Laboratorium Elim Advanced Teknology memiliki luasan ~20x12 m2 dan terbagi atas 4 bagian. Di bulan Maret pada tanggal 26, 2024 setelah visiting Profesor di National University Singapore (NUS) maka PPNRI (SK Rektor UNPATTI No. 65/UN13/SK/ 2015 pada periode 2015-2019 dan No. 996/UN13/SK/2021 di periode berjalan 2021-2025) berganti nama menjadi Pusat Studi Nanosains dan Nanoteknologi (PSNN) dimana Elim Advanced Technology Lab. (URL: https://profhendryielim1.website3.me/contact ) berada didalamnya berdasarkan SK Rektor UNPATTI tanggal 10 Juni 2024, No. 986/UN13/SK/2024.
Setelah memasuki pintu sebelah kanan terdapat ruang laboratorium sedangkan di bagian kiri - ruang kelas dilengkapi white board besar dan sebuah TV LCD Screen berukuran 50 inch dan kursi para mahasiswa. Walaupun ada juga barang-barang lainya dan salah satu meja dosen instrumentasi dengan Laboratorium Riset Sensor dan Artificial Intelligent (AI) milik dosen Fredy Manuhutu, S.Si, M.Sc. yang sedang bekerja tadi, ketika penulis tiba di lab.
Di luar pintu lab. pada selasar lantai 2 bagian depan terdapat beberapa barang yang dipajang serta 1 ( satu) ruangan bekas dapur yang telah disulap Prof. Elim sebagai ruang doa untuk individu secara pribadi dengan Allah yang diyakininya.
Di halaman belakang laboratorium ada kebun kecil yang diberi nama Nanomedicine Garden. Kebun ini dibuat dengan menggarap areal rumput bercampur bekas timbunan gedung sejak tahun 2006.
Mulai tahun 2017 Prof.Elim mulai menanam beberapa tumbuhan herbal medis yaitu berbagai genus tumbuhan galoba (Zingiberaceae fruits), pisang tongka langit, daun insulin (kembang bulan), keladi tikus asal Pulau Seram, pohon mangga Tobelo dan Murnaten serta tanaman lain sebagai bahan penelitian obat herbal dan produk minuman sehat serta perekat organik.
Pemandangan ke arah kebun, penulis abadikan foto dengan meninjau dari balkon lantai 2 di bagian belakang laboratorium.
Mungkin pembaca bertanya, kok bisa penulis betah selama 9 jam melakukan “touring” di laboratorium Prof.Elim?
Ternyata penulis bukan sekedar mengunjungi laboratorium tetapi terjadi diskusi dengan 2 tamu yang datang ke lab. beliau yaitu seorang wirausaha tamu mitra Prof. Elim yaitu Jefri Jambormias.