Kompasioner Prof. Hendry Izaac Elim, Ph.D adalah Profesor Nano Sains dan Nano Teknologi Pertama dari Indonesia Timur
Awal Pertemuan
Jika pembaca mencoba menggunakan mesin pencari google akan dengan mudah menemukan siapa sebenarnya Profesor Hendry Izaac Elim, S.Si, M.Si, Ph.D. Seorang fisikawan asal Maluku - dosen Jurusan Fisika Fakultas MIPA, yang di tahun 2024 telah berkembang menjadi Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Pattimura (UNPATTI) Ambon. Memiliki kepakaran di bidang Fisika Nano Sains dan Nano Teknologi dan sekaligus Pendiri dan Pimpinan Pusat Penelitian Nanoteknologi dan Rekayasa Inovasi (PPNRI). Yang luar biasa beliau adalah profesor pertama di bidang Fisika Nano Sains dan Nano Teknologi dari wilayah Indonesia Timur.
Sebenarnya, bagi penulis sudah mengenalnya karena beliau adalah adik alumni dari SMA Negeri 1 Ambon dan ketika kejadian besar tsunami pada tanggal 11 Maret 2011 di Prefecture Tohoku, Jepang, mencoba mencari kabar melalui Kedubes RI setelah mengetahui beliau sementara mengembangkan ilmu riset Super Hybrid Material sebagai Research Assistant Profesor pada Institute of Multidisciplinary Research for Advanced Materials (IMRAM), Universitas Tohoku disana.
Puji Tuhan beliau selamat bersama keluarga. Penulis sempat mencari informasi karena adanya hubungan keluarga salah satu adik beliau menikah dengan almarhumah Haedy Nikijuluw yang masih ada hubungan keluarga.
Dalam rentang waktu yang lama hanya terdengar melalui media tentang kepakaran beliau hingga bertemu dan berinteraksi kembali dalam “Pelatihan Menulis di Kompasiana” bagi Tim Asistensi Mengajar UNPATTI Ambon yang di ketuai oleh Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Bahasa Jerman sekaligus menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Bahasa UNPATTI Maria Nikijuluw.
Adapun pertemuan dalam pelatihan sudah penulis ulas melalui artikel Kompasiana dengan judul “Tulisan Kompasiana di Bahas di Ruang Akademik” pada tanggal 22 Maret 2023. Dari pelatihan itu ada beberapa dosen kemudian tertarik membuat akun Kompasiana dan mempublikasikan tulisan seperti Prof. Hendry Izaac Elim, Ph.D seorang dosen fisika dan dosen matematika Yopi Andry Lesnussa, S.Si, M.Si dan dosen lainnya.
Yang menarik Prof. Hendri Izaac Elim, Ph.D sangat produktif mempublikasikan tulisannya. Sejak bergabung di blog terbesar Kompasiana tanggal 20 Mei 2023 beliau telah menulis 118 artikel dimana 79 artikel masuk dalam kategori pilihan dan 9 artikel terpilih sebagai artikel utama.
Kompasioner itu seorang Ilmuwan Dunia
Prof.Elim begitu sapaan kepada beliau, selalu tampil melalui tulisan-tulisan di Kompasiana yang mengedepankan olah pikir dengan basic science ilmu fisika sebagai sebuah Wisdom of God.
Selain terlahir sebagai seorang anak kepulauan (archipelago) maka dari sejumlah temuan keterbatasan yang didapati dalam program Asistensi Mengajar UNPATTI ketika berkunjung ke Kabupaten Buru Selatan dan Kabupaten Kepulauan Aru 2023, beliau ulas dalam tulisannya bagi pembaca seantero Nusantara. Yang tak kalah menarik adanya solusi-solusi yang ditawarkan dalam framework pembangunan berkelanjutan menuju Generasi Indonesia Emas 2045.
Jika dilihat kesibukannya sudah sangat banyak sekali, selain sebagai pendidik beliaupun seorang pembicara Internasional di berbagai seminar baik dalam dan di luar negeri. Selain tugas utama mengajar, juga bertanggungjawab sebagai penguji ujian skripsi mahasiswa S1, penguji pasca sarjana dan juga dosen tamu beberapa universitas baik di dalam dan luar negeri.
Sebagai seorang guru besar membuat beliau selalu menghabiskan waktu berjam-jam di laboratorium PPNRI bahkan hingga tidur di lab untuk riset dan menemukan inovasi terbaru. Cerita mengunjungi laboratorium antik dan unik Prof. Elim akan penulis bahas pada tulisan berikutnya.
Di lingkup gereja dalam Program Yayasan Kristen Dr. J.B Sitanala beliau juga menjadi mentor dan juri dalam program unggulan Gereja Protestan Maluku (GPM). Program ini menyiapkan peneliti belia sejak tingkat SD sd. SMA di mana dalam 3 tahun terakhir ini melakukan “Festival Peneliti Belia”. Tujuan kegiatan ini agar sejak usia dini, siswa telah diperkenalkan kecintaan riset pada ilmu sains.
Kepakarannya juga mudah dikenali ketika melihat jurnal karya ilmiah yang terpublikasi dengan h index ~28 lewat berbagai jurnal internasionsl berreputasi yang terindex Scopus atau Web if Science (WOS) dan saat ini telah mencapai sitasi di Google scholar ~4583, ada yang merupakan hasil karya sendiri maupun riset bersama.
Pembuktian ini menjadikan Prof. Hendry Izaac Elim, S.Si, M.Si, Ph.D ayah dari Esther Mary Elim dan suami dari Cynthia Priska Wijaya sebagai seorang ilmuwan fisika dunia versi SCOPUS dengan sitasi melampaui 3000.
Secara Nasional (Indonesia), kepakaran Prof. Elim menempati rangking ke 2 dalam ilmu fisika nano sains dan teknologi diantara 2 pakar Fisika Nanoteknologi ITB, Prof. Ferry Iskandar dan Prof. Mikrajuddin Abddulah.
Lahir dan besar di Ambon, Prof. Elim menamatkan sekolah dasar di SD Xaverius B melanjutkan ke Sekolah Menengah di SMP Negeri 6 dan lanjut ke SMA Negeri 1 Ambon. Prof Hendry Izaac Elim, S.Si, M.Si, Ph.D (55 thn) adalah sarjana fisika tamatan UGM tahun 1995 kemudian melanjutkan program master fisika di ITB 1997, dan lulus ke dua tercepat dengan waktu pendidikan 1 tahun 5 bulan, setelah Prof. Bibby Eka Gunara (ITB). Dan pada tahun 2005 memperoleh gelar Ph.D Fisika dari National University of Singapore (NUS) serta meraih Profesor di Institute of Multidisciplinary Research for Advanced Materials (IMRAM) di Universitas Tohoku, Jepang
Perjumpaan yang mengubahkan
Akhirnya , Sabtu, 15 Juni 2024 merupakan hari yang penuh kesukacitaan, ketika penulis bisa bertemu dan mengunjungi Prof. Elim di Laboratorium PPNRI UNPATTI di Ambon.
Sambil membawa ole-ole dari Negeri Rutong kepada beliau berupa buah langsa ( sejenis dukuh) yang dimasukkan dalam sebuah kamboti ( keranjang ayaman dari daun).
Kebetulan penulis sedang mengunjungi Kota Ambon dengan beberapa agenda. Sehingga berusaha untuk bertemu dengan kompasioner yang adalah seorang Guru Besar Ilmu Fisika Nano Sains dan Nano Teknologi yang pertama dari Indonesia Timur.
Tertawa , gembira, excited, haru dan bangga itulah perasaan penulis ketika tiba di depan pintu lab yang dibuka. Sebuah gambaran kesederhanaan, tampak sana-sini barang bekas baik yang tertempel di dinding, digantung, atau dipajang, dengan sejumlah coretan ada rumus, quote, uraian, SOP dan lain-lain, wou! Menarik.
Terlontar ucapan penulis “wah semua ini uang, Prof!”. Celetukan penulis dengan latar belakang seorang insinyur dan dengan mata yang berbeda melihat bahwa penciptaan-penciptaan yang terjadi dalam laboratorium Prof. Elim yang penuh kesederhanaan dalam keterbatasan yang ada, hanya tunggu waktu.
Sudah pasti dengan adanya pembiayaan yang dibutuhkan untuk mengkonekkan hasil riset dan inovasi ke dunia industri maka lahirlah sebuah produk. It’s a business.
Sambil membathin, semoga semua temuan keilmuan ini bermanfaat sebesar–besarnya bagi masyarakat seribu pulau. Dan melalui tulisan ini, semoga pemerintah perlu segera mengoptimalkan kepakaran Prof.Elim dalam mengakselerasi kemajuan daerah Maluku bahkan Indonesia.
Akhirnya, penulis akan melanjutkan touring pada Lab Prof.Elim yang telah berkembang setelah visiting profesor nya di National University Singapore (NUS) di tahun 2024 menjadi Elim Advanced Technology Lab di tulisan selanjutnya. Sambil memikirkan kolaborasi apa yang perlu terbangun bagi kemajuan masyarakat di tanah raja-raja dengan kepakaran yang dimiliki beliau. God Given Equipment.
Tuhan memberkati Maluku.
Maluku Bangkit, Nusantara Baru, Indonesia Maju.
(LL)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H