Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

"Cuci Ikan" di Tepian Laut Banda - Kampung Jerili Pulau Serua

28 Oktober 2024   12:33 Diperbarui: 28 Oktober 2024   20:40 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Cuci Ikan" di Tepian Laut Banda - Kampung Jerili Pulau Serua

Pulau Serua adalah 1 (satu) dari rangkaian gugus pulau gunung berapi berpenghuni yang letaknya di Laut Banda. Gugusan pulau lainnya yaitu Pulau Teon dan Pulau Nila. Pulau Serua sebagai sebuah pulau gunung api memiliki ketinggian 641 mdpl ( meter diatas permukaan laut). Kategori Stratovolcano type A dengan sejarah letusan terakhir tahun 1921 berkekuatan 2VEI.

Puncak gunung disebut Gunung Legatala atau bahasa lokal Wuarlapna atau Gunung Serua ( Mount. Serua). Dengan demikian Pulau Serua adalah sebuah badan gunung yang dari data yang ada, memiliki ketinggian dari dasar laut setinggi 3.600 meter, jadi hanya badan gunung setinggi 641 meter yang muncul ke atas permukaan laut.

Untuk itu sangat sulit menemukan permukaan pantai Pulau Serua yang ada pasir putihnya. Yang nampak adalah bebatuan berwarna hitam pada tepian Pantai Lopra Kampung Jerili , begitupun pasir lautnya berwarna hitam.

Aktivitas “cuci ikan” di Pantai Lopra Pulau Serua


"Cuci ikan" di Pantai Lopra - Kampung Jerili Pulau Serua Kabupatena Maluku Tengah ( Video Thed Pelmelay)

Pagi menjemput, maka perahu nelayan merapat kembali ke pulau sambil membawa hasil tangkapan ikan. Ini adalah aktivitas harian masyarakat yang tinggal di Pulau Serua Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku. Hasil “mancari’ disambut dengan penuh rasa syukur, ceria dan gembira terhadap berkat Tuhan. Kegiatan melaut ini dalam bahasa lokal disebut “pi mancari” dan hasil tangkapan disebut “hasil mancari”.

Setelah perahu dirapikan maka ikan hasil tangkapan, langsung dibersihkan di tepi pantai berbatu, bahasa setempat 'cuci ikan". Atau dalam bahasa Serua, jika hanya membersihkan 1 ( satu) ekor ikan disebut "wur ina". Jika membersihkan ikan dalam jumlah banyak disebut "wur ina ra" .

Kegiatan ini sangat jauh dari kebiasaan orang kota yang jika selesai ke pasar membeli ikan yang bau amis akan segera membawanya ke dapur, dibersihkan untuk diolah selanjutnya atau jika hendak disimpan di kulkas atau freseer dimasukan pada sebuah wadah.

Cara “cuci ikan” di Maluku biasanya sisik ikan di lepas, kemudian isi perut dikeluarkan dan insang ikan akan dibuang. Biasanya yang memelihara hewan piaraan akan mengolah isi perut ikan dan insang sebagai makanan hewan. Jika perut ikan yang agak besar mengandung telur maka telur ikan akan disisihkan untuk diolah lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun