Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Air Batang dan Air Tapta, Sumber Mata Air di Rumdai Pulau Nila

11 Januari 2024   16:10 Diperbarui: 12 Januari 2024   10:59 1575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Provinsi Maluku (Sumber : BIG)

Ternyata sumber air di Pulau Gunung Api Nila sangatlah terberkati dengan tersedianya sejumlah mata air baik dari Air Batang Marantika, Air Batang Lakotani dan Air Tapta. Semua sumber air ini sudah dapat dialirkan bagi warga di setiap dusun di kampung-kampung Rumdai yaitu Kampung Kuralele, Kampung Kokroman, Kampung Ameth dan Kampung Usliapan.

Dengan melihat kondisi geologis pulau gunung api maka sumber air atau mata air tersebut merupakan air panas/hangat alamiah. Hal ini bisa memberi peluang dioptimalkan menjadi tempat spa/sauna jika di ketiga pulau di kembangkan menjadi volcano tourism berbasis komunitas. Paling tidak para turis ‘diving’ dengan rute forgotten islands bisa turun dari liveaboard/cruise untuk berinteraksi dengan masyarakat TNS Kepulauan dan bisa menggunakan bilik spa atau sauna air panas di Pulau Nila. Belum lagi dengan keunikan lainnya Air Kak’na yang akan penulis ungkap pada tulisan berikutnya.

Di samping itu pengolahan hasil alam seperti inasua--produk fermentasi ikan, ikan asin, asinan pala, asinan mangga atau olahan lainnya dan membutuhkan air bersih sudah tersedia di Rumdai Pulau Nila. Tuhan memberkati Pulau Nila!

#KampungNelayan #UMKMKomunitas #SDGs-6 #CleanWater #VolcanoIsland #BandaSea #VolcanoTourism

Levina Litaay (Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Ikatan Keluarga Besar Teon Nila Serua)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun