Pulau Dai adalah asal marga keluarga MARANTIKA dan Pulau Romang adalah asal marga LAKOTANI. Kedua Pulau Dai dan Pulau Romang saat ini merupakan bagian dari Kabupaten Maluku Barat Daya Provinsi Maluku.
Adapun setelah dipisahkan dari Kecamatan Banda Kabupaten Maluku Tengah pada tahun 1962 maka Kecamatan Teon Nila Serua (TNS) Kepulauan memiliki ibukota atau pusat pemerintahan berada di Rumdai tepatnya di Kampung Usliapan.
Pada tahun 1978 akibat ancaman Gunung Api Lawarkawra di Pulau Nila maka penduduk pada ketiga pulau Teon Nila Serua dievakuasi ke wilayah Waipia Pulau Seram.
Secara berkala masyarakat TNS mengunjungi ketiga pulau tersebut untuk melakukan aktivitas perekonomian seperti memanen hasil kabong (kebun), mencari ikan atau mengusahakan hasil perikanan dan aktivitas lainnya seperti membangun rumah ibadah, rekreasi keluarga, menjaga dan merawat pulau dan lain-lain
AIR BATANG dan AIR TAPTA
Yang menarik dari ketiga Pulau Gunung Api Teon Nila dan Serua, hanya Pulau Nila yang mempunyai sumber mata air “terbaik” di Rumdai yang tidak pernah kering dan oleh warga disebut AIR BATANG dan AIR TAPTA.
Ada dua AIR BATANG yaitu berada pada petuanan milik marga Keluarga Lakotani dan marga Keluarga Marantika sehinga di sebut Air Batang Lakotani dan Air Batang Marantika.
Tanah ulayat/petuanan merupakan hubungan abadi yang dipunyai manusia atas tanah. Pengertian hak ulayat utamanya berkenaan dengan hubungan hukum antara masyarakat hukum adat dengan tanah dalam lingkungan wilayahnya. Itulah sebabnya maka nama air batang sesuai keberadaan sumber air di Petuanan Keluarga Marantika dan Keluarga Lakotani.
Tampak pada foto adanya pemasangan pipa dari sumber mata Air Batang Marantika ke rumah warga. Berbeda dengan mata Air Batang Lakotani maka Air Batang Marantika telah dibuat atap senk penutup di bagian atasnya.
Adapun aktivitas yang membutuhkan air di peroleh dari kedua air batang ini. Tetapi lagi-lagi yang menjadi unik bahwa sumber air ini mengalirkan air dalam suhu yang panas. Airnya bukan dalam suhu kamar. Maklum ini adalah pulau gunung api.