Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mengenal "Pulau Gunung Api" Teon Nila Serua

4 Desember 2023   14:59 Diperbarui: 5 Desember 2023   13:59 3820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelayanan mimbar Pdt.Thomas Tanate,S.Ssi; Sakramen pernikahan dan baptis anak di GPM Mesa Teon-Oktober 2023 (dokumentasi Emmy Dahaklory/Rijoly)

Seperti yang pernah penulis ceritakan di Kompasiana dengan judul “Setelah 50 Tahun Penantian, Rumah Ibadah Pulau Teon - Mesa Diresmikan”

Pelayanan mimbar Pdt.Thomas Tanate,S.Ssi; Sakramen pernikahan dan baptis anak di GPM Mesa Teon-Oktober 2023 (dokumentasi Emmy Dahaklory/Rijoly)
Pelayanan mimbar Pdt.Thomas Tanate,S.Ssi; Sakramen pernikahan dan baptis anak di GPM Mesa Teon-Oktober 2023 (dokumentasi Emmy Dahaklory/Rijoly)
Hal yang menarik pada tanggal 23 Oktober 2023 dilakukan rekreasi bersama ke Gunung Teon atau G.Serawerna dengan masyarakat setempat, rombongan pihak gereja dan keluarga Dahaklory/Rijoly yang sedang berlibur ke pulau. Karena masih dalam musim panen maka warga lainnya ikut mendaki.

Dari kampung Mesa dengan Speedboat dan kole-kole (sampan) pada pukul 07.00 WIT menuju "Fasulu" titik start pendakian menuju jalur kawah G.Serawerna.

Tak lupa sekedar memasang terpal untuk menghalau panas pada titik awal pendakian tempat berteduh bagi mereka yang tidak kuat mendaki. Rombongan wisata gunung api baru kembali ke Kampung Mesa pada pukul 16.00 WIT. Asyik juga yach !

Rekreasi bersama tim gereja,masyarakat yang sementara panen dan berlibut ke G.Serawerna - Teon (dokumentasi Gwenni Diasz dan Neles Miru)
Rekreasi bersama tim gereja,masyarakat yang sementara panen dan berlibut ke G.Serawerna - Teon (dokumentasi Gwenni Diasz dan Neles Miru)

Aktivitas di Pulau Gunung Api “Nila”

Sebaliknya beberapa aktivitas di Pulau Nila nampak dalam collage foto dibawah ini seperti menimbang gagang cengkih di Snurta karena ada pembeli dari Jakarta yang memborong seharga Rp. 6.000/kg.

Masih ingatkah janji pemerintah untuk membangun pelabuhan lokal? Belum ada realisasi sejak merdeka, namun warga masyarakat Pulau Nila tidak menyerah, mereka bahu membahu membangun dermaga di Snurta Kampung Kokroman.

Tangga naik dari dermaga yang dibuat menuju Polindes (Pondok Bersalin Desa) adalah satu-satunya fasilitas kesehatan yang berada di 3 pulau yang pernah penulis ulas di Kompasiana.

Di samping itu Pulau Nila sebagai penghasil cengkih terbesar, nampak dalam foto masyarakat bergiat dengan memanen, menjemur secara bersama. Belum lagi usaha tangkap ikan untuk pembuatan ikan asin yang sementara di jemur. 

Dan yang terakhir kegiatan memanen Jeruk. Menurut penuturun Kadus Kokroman Islandy Lakotani bahwa bibit jeruk yang diberikan oleh pemerintah tidak tumbuh optimal di Waipia Pulau Seram.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun