Liveaboard adalah jenis kapal cruise kecil dan sangat popular dipilih wisatawan pencinta diving. Pada tulisan ini penulis mengambil contoh pada laman cruisingindonesia.com digambarkan rute perjalanan liveaboard melalui bagian Selatan Provinsi Maluku, mulai berangkat dari Kalabahi Provinsi Nusa Tenggara Timur dan berakhir di Kota Saumlaki Kabupaten Kepulauan Tanimbar Provinsi Maluku. Wilayah yang disinggahi dan memiliki spot diving pada pulau-pulau terselatan Indonesia yaitu Alor – Wetar – Romang – Kisar – Leti – Moa – Lakor – Sermata – Babar dan berakhir di Kota Saumlaki.
Rute berikutnya yang dipublikasikan yaitu liveaboard yang berangkat dari Kota Saumlaki melalui sensasi spot diving rute mengarah Utara sebagai mana terlampir dibawah ini yaitu Kota Saumlaki – Babar – Nila – Dusborgh - Niel Desperandum – Serua – Manuk – Pulau banda – Nusalaut – Ambon.
Selanjutnya rute perjalanan kombinasi spot diving wilayah Utara dan Selatan dimana liveabord berangkat dari Maumere Pulau Flores Provinsi Nusa Tenggara Timur dan berakhir di Kota Ambon Provinsi Maluku. Perjalanan liveaboard bermula dari Maumere - Alor dan Kepulauan Solor- Wetar – Kisar – Leti – Moa – Lakor - Sermata - Babar - Damar - Teon – Nila – Dusborgh - Niel Desperandum – Serua – Manuk – Pulau Banda – Pulau Gunung Api – Nusalaut – Ambon.
Cruise dan Liveaboard
Adapun untuk menjangkau wilayah forgotten islands ini maka sejumlah platform layaknya tiket.com, traveloka.com, nusatrip.com atau pegi-pegi.com menjajakan tiket penerbangan ke bandara terdekat. Beberapa bandara tempat awal kedatangan wisatawan seperti Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Denpasar atau Bandar Udara Internasional El Tari Kupang, Bandar Udara Internasional Lombok, Bandar Udara Domine Eduard Osok Sorong dan Bandar Udara Mathilda Batlayeri Saumlaki dan Bandar Udara Internasional Pattimura Ambon.
Selanjutnya wisatawan akan bergabung ke pelabuhan tempat liveaboard berlabuh dan selanjutnya berlayar menuju forgotten islands. Pilihan perjalanan wisata menyelam ini dapat diakses melalui beberapa website seperti www.liveaboardindonesia.com, www.cruisingindonesia.com, www.notroublesjustbubbles.com, www.explorerventures.com dan lain-lainnya.
Penulis mencoba berselancar untuk melihat apa dan bagaimana paket wisata selam dalam setiap laman tersebut; berapa harga trip, rute perjalanan spot diving yang akan didatangi, liveaboard yang akan digunakan, informasi kekayaan bawah laut setiap spot diving, tips bagi wisatawan divers untuk memasuki wilayah forgotten islands dan lain-lain. Semua dikemas sangat menarik dan kadang disertai photography/videography underwater pada platform tersebut dengan daya jangkau siar mendunia. Adapun sejumlah wisatawan telah mengunggah hasil pemotretan ataupun videography bawah air dengan kamera beresolusi tinggi dan tersaji pada akun You Tube seperti Dive hard, Liveboard Indonesia, Mermaid liveaboard,The SevenSeas Liveaboard, Eye of Nature. Pada akun You Tube juga kita dapat melihat karya videography underwater yang diikutkan dalam kompetisi global sekaligus mendapat penghargaan (awards). Sementara gambar itu sesungguhnya rangkaian forgotten islands termasuk Kepulauan TNS.
Adapun kedatangan ke wilayah spot diving TNS ini dijanjikan dalam publikasi tersebut hanya 2 kali dalam setahun yaitu interval bulan Oktober– November dan Maret – Mei. Kenapa demikian? Karena kondisi laut pada musim itu tenang, suhu air baik, visibility alam bawah air optimal dalam pengambilan gambar. Permukaan laut tenang/teduh bagi masyarakat TNS menyebutnya “laut baminya” artinya permukaan laut begitu tenang dan jika disinari sinar mentari, berkilau bagaikan larutan minyak di permukaannya.
Nah, mengapa harus menggunakan small cruise atau liveabord karena pulau-pulau terlupakan ( forgotten islands) adalah pulau dengan infrastruktur terbatas, tanpa penerangan PLN, sarana air bersih PAM begitu juga sarana kesehatan, akomodasi minim dan lain sebaginya. Dengan menggunakan liveaboard maka wisatawan dapat melakukan aktivitas semuanya di atas kapal tersebut termasuk ketersediaan sumber bahan makanan dan akomodasi. Disamping dengan liveaboard memiliki kelincahan berlayar antar pulau – pulau kecil maupun pulau atol dalam rangkaian forgotten islands di wilayah Selatan Maluku.