Dalam penuturan Mantan Kepala Dusun (Kadus) Jerili Pulau Serua Edo Ritiauw, sebelum Covid-19 (2020) maka kunjungan kapal turis bisa mencapai 200 buah pada interval tahun 2018-2019. Adapun data kapal dan penumpang tercatat di buku log Kadus Pulau Serua, apa nama kapalnya, siapa kaptennya, jumlah orang di kapal, warganegara asing atau pribumi dll. Tersebut nama kapal yang datang ke pulau seperti Seven Seas, Seahorse, George, White Manta, Blue Manta dlsbnya. Sebagian besar hendak melakukan diving di dekat Pulau Kekih Besar di Perairan Pulau Serua dengan mengabadikan kekayaan alam bawah laut yang sangat memikat.
Semua kapal ini baik cruise maupun liveaboard berlabuh di tengah laut dan kadang ke pulau dengan menggunakan speedboat.Ketika musim timur dan laut tenang maka bisanya kunjungan meningkat antar bulan September sd Oktober setiap tahun.
C. “Dapur” Wilayah Adat Masyarakat Teon Nila Serua
Sejak tahun 1978 masyarakat ketiga pulau TNS telah direlokasi ke Pulau Seram akibat ancaman meletusnya Gunung Lawarkakwa di Pulau Nila. Namun setiap tahun dalam interval Bulan Mei-November, warga masyarakat berbondong-bondong mengunjungi pulau. Upaya membersihkan kebun untuk menyiapkan tumbuhan cengkih dan pala memasuki masa berbuah, hingga panen puncak dalam bulan Agustus-September.
Di samping itu juga mengusahakan hasil lainnya seperti kopra dan hasil perikanan maupun buah-buahan. Semua aktifitas ke pulau harus melakukan proses embarkasi/debarkasi penumpang dan barang semuanya dilakukan di tengah laut.
D). World Heritage (Warisan Dunia)
Selain panen raya maka aktivitas warga masyarakat TNS juga nampak dalam membangun kembali rumah ibadah seperti yang baru saja diresmikan Gedung Gereja Protestan Maluku (GPM) Imanuel di Mesa. Ketika itu penulis mengunjungi Pulau Teon bulan November 2021. Turut hadir Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno dan Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattimury dalam peresmian gereja di Mesa.
Di bulan Oktober 2022 telah diresmikan juga Gereja Sidang Tuhan (GST) Jelestra di Jerili Pulau Serua yang dihadiri Camat TNS Ronald Wonmaly.
Beberapa gereja merupakan warisan peninggalan sejak zaman Belanda, dalam sejarah pemberitaan injil Yesus Kristus ke Kepulauan TNS oleh GPM. Seperti Gereja Betheden di Kampung Layeni Pulau Teon, Gereja Gilgal berada di Kampung Kuralele Pulau Nila. Menurut tutur cerita kakek dari Esau Sarioa, Gereja Gilgal dibangun tahun 1927 dan diresmikan penggunaannya pada tahun 1935. Sedangkan Gereja Rehoboth di Kampung Waru Pulau Serua dibangun bulan Januari 1941 dan ditabhiskan pada bulan Desember 1942.