Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Urgensi Pembangunan Pelabuhan Lokal di 3 Pulau "Vulkanik" TNS

17 Juli 2023   15:09 Diperbarui: 18 Juli 2023   13:26 2486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Forgotten Island Map (sumber thesevenseas.net)

Dalam penuturan Mantan Kepala Dusun (Kadus) Jerili Pulau Serua Edo Ritiauw, sebelum Covid-19 (2020) maka kunjungan kapal turis bisa mencapai 200 buah pada interval tahun 2018-2019. Adapun data kapal dan penumpang tercatat di buku log Kadus Pulau Serua, apa nama kapalnya, siapa kaptennya, jumlah orang di kapal, warganegara asing atau pribumi dll. Tersebut nama kapal yang datang ke pulau seperti Seven Seas, Seahorse, George, White Manta, Blue Manta dlsbnya. Sebagian besar hendak melakukan diving di dekat Pulau Kekih Besar di Perairan Pulau Serua dengan mengabadikan kekayaan alam bawah laut yang sangat memikat. 

Semua kapal ini baik cruise maupun liveaboard berlabuh di tengah laut dan kadang ke pulau dengan menggunakan speedboat.Ketika musim timur dan laut tenang maka bisanya kunjungan meningkat antar bulan September sd Oktober setiap tahun.

Kapal Turis Seahorse berlabuh di Perairan Pulau Serua Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Oktober 2022 (dokumentasi Pieter Sena Ursia)
Kapal Turis Seahorse berlabuh di Perairan Pulau Serua Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Oktober 2022 (dokumentasi Pieter Sena Ursia)

C. “Dapur” Wilayah Adat Masyarakat Teon Nila Serua

Sejak tahun 1978 masyarakat ketiga pulau TNS telah direlokasi ke Pulau Seram akibat ancaman meletusnya Gunung Lawarkakwa di Pulau Nila. Namun setiap tahun dalam interval Bulan Mei-November, warga masyarakat berbondong-bondong mengunjungi pulau. Upaya membersihkan kebun untuk menyiapkan tumbuhan cengkih dan pala memasuki masa berbuah, hingga panen puncak dalam bulan Agustus-September.

Di samping itu juga mengusahakan hasil lainnya seperti kopra dan hasil perikanan maupun buah-buahan. Semua aktifitas ke pulau harus melakukan proses embarkasi/debarkasi penumpang dan barang semuanya dilakukan di tengah laut. 

Jemur Cengkih saat Panen 2020 milik Poly Luturkey di Waru Pulau Serua Kabuapaten Maluku Tengah Maluku (dokumentasi Poly Luturkey)
Jemur Cengkih saat Panen 2020 milik Poly Luturkey di Waru Pulau Serua Kabuapaten Maluku Tengah Maluku (dokumentasi Poly Luturkey)

D). World Heritage (Warisan Dunia)

Selain panen raya maka aktivitas warga masyarakat TNS juga nampak dalam membangun kembali rumah ibadah seperti yang baru saja diresmikan Gedung Gereja Protestan Maluku (GPM) Imanuel di Mesa. Ketika itu penulis mengunjungi Pulau Teon bulan November 2021. Turut hadir Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno dan Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattimury dalam peresmian gereja di Mesa. 

Di bulan Oktober 2022 telah diresmikan juga Gereja Sidang Tuhan (GST) Jelestra di Jerili Pulau Serua yang dihadiri Camat TNS Ronald Wonmaly.

Beberapa gereja merupakan warisan peninggalan sejak zaman Belanda, dalam sejarah pemberitaan injil Yesus Kristus ke Kepulauan TNS oleh GPM. Seperti Gereja Betheden di Kampung Layeni Pulau Teon, Gereja Gilgal berada di Kampung Kuralele Pulau Nila. Menurut tutur cerita kakek dari Esau Sarioa, Gereja Gilgal dibangun tahun 1927 dan diresmikan penggunaannya pada tahun 1935. Sedangkan Gereja Rehoboth di Kampung Waru Pulau Serua dibangun bulan Januari 1941 dan ditabhiskan pada bulan Desember 1942. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun