Penulis mengikuti satu per satu agenda acara dimana memberi suasana hati dan diri yang merinding. Sambil bertanya dalam hati, mengapa alam yang begitu kaya tetapi kemiskinan terus melilit masyarakat dan jikalau dilihat secara nasional pun, Provinsi Maluku dalam urutan keempat terbawah dalam skala kemiskinan.
Kita harus berubah dan harus melakukan sesuatu!. Mulai dari tempat ini.
Mesa Bergerak, Nustratelu Bangkit !
Acara dibuka dengan sebuah lagu penyambutan yang dinyanyikan sendiri oleh penciptanya Morgan “Setiawan” Mose dengan judul Patura Ramufaly yang artinya orangtua, basudara.
Ada sesi pembacaan sekapur sirih oleh Ketua Panitia Peresmian Ronny Rijoly. Isi sekapur sirih buah karya Patura (orangtua) Mesa Pdt. Alex Relmasira. Di dalamnya lebih berupa pengungkapan isi hati dan rasa syukur serta harapan menyongsong masa depan dengan optimis dalam pimpinan Uplera.
Selanjutnya di dalam kesunyian tanpa dipedulikan, Patura Mesa Pdt. Alex menaikan doa syafaat. Dalam doanya beliau bagaikan mengadu pada Uplera, minta ampun dan memohon kekuatan dan spirit baru – kebangkitan bagi generasi muda penerus agar dapat mengelola pulau dan laut dengan penuh tanggungjawab.
Saatnya obor kebangkitan itu dinyalakan oleh pendeta jemaat. Nyala api akan dibagikan pada 3 orang yang mewakili 3 pulau, yang turut hadir dalam rombongan.Setelah dinyalakan, semua obor ditanam di beberapa titik arena acara.
Untuk Pulau Teon diwakili Emes Rijoly ( Kepala Dusun/Kampung Mesa Pulau Teon) untuk Pulau Nila diwakili Buce Serpara dan untuk Pulau Serua diwakili Poppy Talaksoru. Sebaliknya pada masing-masing warga ketika memasuki tempat acara telah dibagikan bulpen senter yang turut dinyalakan setelah obor di hidupkan.