Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Asesmen Pendidikan oleh Orangtua pada Anak

3 April 2023   19:13 Diperbarui: 3 April 2023   19:28 1283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Twibbonize Kemenpppa Hari Anak Nasional 2021 – Joy Sela Sohilat ( foto dok.Ryan Palenewen)

Dream Building : Pengalaman  Asesmen Pendidikan Oleh Orang Tua Pada Anak

Di tahun 2020 dalam interval seminggu saya harus mendatangi Ambon untuk 2 agenda penting. Disela waktu di rumah tua ( istilah orang Ambon pada rumah asal keluarga), saya menyempatkan diri mengumpulkan 2 keponakan kami. Sekedar berbincang dan menanyakan apa cita-cita mereka kedepan. Mungkin dapat disebut sebagai kegiatan dream building. 

Saat itu  keponakan yang tertua  sudah duduk di kelas 9 SMP Lentera Harapan Ambon dan adiknya berada di SD Lentera Harapan kelas 6. Saya katakan  bahwa dalam seminggu kedepan kita buat sebuah games yach ! dream building. Caranya silahkan ambil secarik kertas setiap hari dan bubuhkan 5 pekerjaan yang nantinya akan kalian jalani dalam hidup. Tulis dalam urutan prioritas 1-5 dan simpan dalam laci meja belajar kalian. Ingat tidak boleh menyontek kertas hari sebelumnya. Pada hari ke-7 kita akan mengeluarkan semua kertas yang disimpan sambil mendiskusikan apa yang ditulis kalian berdua.

Seminggu berikutnya saya kembali ke Ambon. Sesuai janji, kami bertiga kumpul di meja makan karena kebetulan ada sebuah papan whiteboard yang dipasang di dinding ruang makan.

Sang adik dipersilahkan  maju ke whiteboard dan menulis semua yang ada pada 7 carik kertas yang diambil dari laci meja belajarnya. Sontak saya kaget karena dalam seminggu itu, si adik yang biasa kami panggil Joy, menulis menjadi dokter (as a doctor) pada urutan pertama mulai hari pertama hingga hari ketujuh. Dideretan bawahnya, agak bervariasi yaitu ingin menjadi artis, penyanyi, ahli matematika,  model, desainer dan sebagainya.

Saatnya si kakak, yang kami sapa Memi, mempresentasikan tulisan dikertasnya. Dalam seminggu Memi hanya bisa menorehkan 2 carik kertas. Sambil menulis hari pertama dan kedua menjadi seorang dokter dan pilot pada urutan teratas. Yang mencengangkan di bagian bawah tulisan dokter dan pilot didapati berbagai macam hal yang sangat berbeda dengan apa yang ditulis sang adik Joy. Tertera impian Memi ingin membuat Ambon terkenal, ingin memiliki group band sendiri, ingin jalan-jalan dan lain sebagainya. Kecuali impian pertama maka tulisan dibawahnya tertuang apa yang dalam dalam Bahasa Inggris disebut bukan I am a….., but I want to be…… 

Kemudian terjadilah diskusi mulai dari Joy, kembali berdiri dan diminta untuk menjelaskan pertanyaan saya. Mengapa mau menjadi dokter, adik Joy? Spontan dijawab ingin membantu banyak orang. Lagi-lagi saya menyanggah apakah untuk membantu banyak orang hanya dokter? 

Bukannya ada banyak profesi yang juga bisa membantu banyak orang?. Pikir saya, jangan-jangan Joy terinspirasi oleh tantenya. Karena ketika hamil hinggal melahirkan, ibu mereka sedang melanjutkan pendidikan S2 di Makassar dan salah satu tantenya adalah seorang dokter kandungan. Ditangkis oleh Joy, oh seng! ( dialek ambon artinya tidak), kata papa jadi dokter bisa membantu banyak orang!.

Gambar 2. Twibbonize Kemenpppa Hari Anak Nasional 2021 – Joy Sela Sohilat ( foto dok.Ryan Palenewen)
Gambar 2. Twibbonize Kemenpppa Hari Anak Nasional 2021 – Joy Sela Sohilat ( foto dok.Ryan Palenewen)

Kini giliran Memi  maju ke papan dan menjelaskan mengapa hanya ada 2 carik kertas selama  7 hari dan coba dijelaskan hal-hal yang tertulis, imbuh saya. Segera Memi menjawab , "Tante Lee - Memi sulit pikir", jadi apa yang ada hanya bisa menulis 2 hari. Tulisan dibawahnya pada hari selanjutnya karena belum capai 5 maka Memi menulis dibawah urutan hari pertama dan kedua.Ha ha. 

Tertarik pada salah satu impian Memi yaitu ‘ingin membuat Ambon terkenal!” maka terjadilah diskusi kecil. Saya lalu bertanya, menurut Memi untuk membuat Ambon terkenal itu harus bagaimana!. Segera di jawab : “Memi ingin punya group band” . Oh! Langsung disambut saya, emangnya alat musik apa yang akan di pegang (red.dikuasai) jika group band itu dibentuk?. “Memi mau pegang gitar”. hm hm!. Berarti jangan-jangan Memi hendak menjadi seorang seniman atau musisi, pikir saya!.

Kesimpulan diskusi kita hari ini menurut Tante Lee, adik Joy konsisten pada pilihan tanpa berubah selama 7 hari dengan urutan teratas seorang dokter. Untuk itu belajarlah mencintai  pelajaran science seperti  Biologi, Kimia, Matematika. Buatlah diri tertarik untuk mulai belajar proses-proses alamiah disekitar kita. Misalnya bagaimana tubuh kita bernafas, proses pembentukan sel darah merah, kenapa berkeringat, proses lahir seorang bayi dan lain sebagainya.

Sebaliknya bagi  Memi, masih sulit berkonsentrasi untuk menemukan apa yang diinginkannya. Namun sudah tampak ada cita rasa seni pada musik untuk itu minimal Memi mulai melatih gitar. Bagi seorang dokter dibutuhkan ketekunan maka dari tampilan hanya 2 carik kertas yang dapat ditulis maka Memi, menurut Tante Lee lebih berminat pada Humaniora.

Waktu bergulir dan mereka berdua berpindah ke jenjang pendidikan berikutnya. Tak lupa saya sampaikan kepada kedua orangtua agar diarahkan untuk masuk ke jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) bagi Joy sedangkan Memi ke kelas Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Namun yang penting juga agar diberi ruang bagi mereka menekuni seni. Memi belajar alat musik gitar dan sang adik memang sejak kecil sudah sering bernyanyi  atau tampil di depan umum. Jadi ikutkan saja lomba-lomba bagi adik Joy.

Memi akhirnya mendapat sebuat hadiah gitar mini dari tantenya dan Joy lebih terlihat pengembangan softskill disamping seni suara seperti membuat prakarya sesuai Kurikulum  Merdeka Belajar yang diberlakukan di sekolahnya. Memi semakin giat  berlatih dan memang muncul bakat musiknya. Tepat pada ulang tahun ke – 14 kedua orangtua memberi suprise hadiah  bagi Memi sebuah gitar bas listrik.

 

Pidato Samuel Sohilait dengan tema "Maluku Berkarya Dalam Tantangan" dalam mengikuti perlombaan yang diselenggarakan oleh Pemkot Ambon 2020 (dok. pribadi)



Kini giliran penjurusan di kelas 10. Kedua orang tua Memi sempat meminta pandangan saya ketika datang ke Jakarta. Saya katakan Memi sangat kuat di imajinasi begitu juga story telling, dia tidak betah duduk lama bahkan cenderung sulit berkonsentrasi. Ketelatenan dan fokus sebuah kebiasaan yang harus dimiliki anak jurusan Kedokteran. Baiknya Memi di arahkan masuk ke Jurusan IPS. Kelak pekerjaan yang cocok dengannya, bisa menjadi seorang diplomat dengan mengambil jurusan Hubungan Internasional atau seorang Marketing Communication. Marketing Communication adalah salah satu bidang pekerjaan yang sedang naik daun saat ini.

Tiba saatnya Memi memantapkan pilihannya pada jurusan IPS. Sempat panas dingin perasaan orangtuanya karena mereka telah mendoakan dan mengharapkan Memi untuk memilih Jurusan IPA.  Karena kelak mereka berhadap Memi bisa menjadi seorang dokter.

Selain kegiatan sekolah baik Joy maupun Memi terlibat dalam kegiatan komunitas. Bahkan dari Jakarta saya mendorong mereka untuk mengikuti lomba-lomba. 

Dilain kesempatan, saya tiba di rumah Ambon dan melihat bahwa Joy sedang membuka lapak untuk menjual beberapa jenis minuman di teras rumah. Ternyata Joy sedang mendapat pelajaran enterprenurship – membuka warung untuk berjualan. Adapun Kurikulum Merdeka Belajar yang telah dipraktekkan di sekolah sangat berarti bagi seorang anak. Ada lagi kegiatan Joy membuat panganan atau prakarya dari perca kain dan harus  belajar mempromosi untuk dijual kepada kolega keluarga terdekat.

                                   Joy Sela Sohilait membuat jajanan “onde – onde” mata pelajaran prakarya di kelas 8 ( dok. pribadi)



Sementara Memi mulai terlibat mengikuti lomba pidato, sebagai anchor dalam mewawancara narasumber. Dan tak lupa bermain musik dalam komunitasnya  bersama group bandnya.

Gambar 3. Twibbonize Kemenpppa Hari Anak Nasional 2021 - Samuel Sohilait  ( foto dok. keluarga Sohilait)
Gambar 3. Twibbonize Kemenpppa Hari Anak Nasional 2021 - Samuel Sohilait  ( foto dok. keluarga Sohilait)

Adapun selama 2 tahun masa pandemi, waktu belajar Memi dan Joy tersita di depan komputer dengan duduk manis berseragam pada jam sekolah sejak pagi hingga usai.

Setelah sekolah kembali normal terkadang mereka berangkat begitu pagi tetapi pulangnya sore. Sempat saya tanyakan apa yang dilakukan Joy, ternyata ada kegiatan ekstrakurikuler Choir setelah jam sekolah  sedangkan Memi  mengikuti bimbel ( bimbingan belajar) di Ganesha Operation.

Waktupun berjalan dan Memi begitu enjoy dengan pilihan bidang IPSnya dari hasil rapor angka 100 selalu nongol di laporan pendidikannya. Akhirnya Memi diikutkan sekolah untuk mendaftar Program Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP 2023) dengan tawaran pada  2 Universitas Negeri yaitu Universitas Hasanuddin  (UNHAS) dan Universitas Brawijaya (UNIBRAW) pada Fakultas Hukum.

Pada tanggal 26 Maret 2023 ditengah keseriusan di kantor, masuk pesan whatsapp dari ibunya bahwa Memi lolos seleksi di UNIBRAW. Wouw!

Gambar 4. Tangkapan layar pengumuman Program SNBP UNIBRAW 2023
Gambar 4. Tangkapan layar pengumuman Program SNBP UNIBRAW 2023

Mungkin lega semua sendi kedua orangtuanya bahwa Memi telah melewati sebuah jejang pendidikan SMA sesuai minat dan berprestasi.  Dengan capaian pendidikannya, Memi dapat membuktikan bisa lolos seleksi salah satu kampus terbaik di Jawa timur – Universitas Brawijaya Malang jurusan Hukum.

Yach !Memi akan menekuni Hukum Internasional. Tinggallah kedua orang tua menyiapkan Memi untuk merantau ke Jawa. Kemampuan akademis dan minat tidak diragukan lagi namun Memi akan berjuang menyiapkan diri untuk hidup mandiri dirantau, mulai dari mencuci pakaian, belanja mengatur duit, memasak dan lain sebagainya.  Tak lupa Memi bertekad untuk mengambil kursus Bahasa Inggris demi melancarkan kemampuan conversation nya. Malah menurutnya akan dilengkapi juga dengan mengambil Kursus Bahasa Jerman. Oh!

Demikian pengalaman saya dalam melakukan asesmen sederhana yang dilakukan dengan cara membuat games. Semoga tulisan ini menjadi bestpractise yang dapat diterapkan oleh orangtua dengan penyesuaian masing-masing. Dengan harapan dapat  membantu passion si anak dalam mencapai cita-cita yang didambakannya. 

Harapan dan doa saya, semoga impian Memi membawa nama Ambon menjadi terkenal akan terjadi dalam prestasi-prestasi yang akan diukirnya di tanah Jawa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun