Pada akhirnya melalui Kementerian Agama RI maka Kampung Mesa memiliki sarana komunikasi sebuah ICOM IC-718 radio dengan frekuensi HF, SSB dengan power RF 100 Watt dan juga Solar Panel sebagai sarana prasana penunjang gereja Imanuel Mesa Pulau Teon.
Proses pengadaan membutuhkan waktu sehingga setelah selesai peresmian baru perangkat tersebut dipasang atau diinstal. Untuk Radio SBB di Waipia 'on' masuk jaring komunikasi dengan TNS Kepulauan pada tanggal 28 Desember 2021. Radio komunikasi terpasang di Pastori GPM Yabok Negeri Mesa Waipia, sedangkan di Kampung Mesa Pulau Teon baru terpasang di bulan Januari 2022 tepatnya di kediamanan Kadus Mesa Bpk. Emes Rijoly.
Dengan demikian maka jumlah radio komunikasi SSB di negeri-negeri TNS di Waipia sebanyak 14 buah ( Waru 2 buah, Jerili 3 buah, Lesluru, Bumei, Wotay, Ameth, Sifluru, Kokroman, Kuralele, Mesa, Layeni) sedangkan di TNS kepulauan sebanyak 8 buah radio komunikasi yaitu 2 buah di Pulau Teon ( Layeni dan Mesa), 4 buah di Pulau Nila ( Kokroman, Wotay, Sifluru, Kuralele) dan 2 buah di Pulau Serua ( Waru dan Jerili).
Sedangkan untuk solar panel bagi gereja Mesa di pulau pengadaan peralatan dari Jawa. Direncanakan di bulan April 2022 tim akan kesana bersamaan dengan pembenahan fasiltas air yang sudah saya sampaikan dalam tulisan bagian 2. Turut serta ke pulau, Ketua Majelis Jemaat “Yabok” Negeri Mesa Waipia Pdt.Feby Picaulima, S.Si yang akan melakukan pelayanan gerejawi bagi warga pulau.
Pada akhirnya selama kegiatan peresmian seluruh kegiatan penerangan kampung dan kebutuhan daya listrik menggunakan diesel 10 KVA dukungan dr Chris Relmasira dan Pdt. Alex Relmasira. Bahkan diesel inipun telah digunakan selama pembangunan dalam menggunakan perkakas listrik atau kebutuhan listrik lainnya.
Telepon Satelit
Sangat penting harus membawa alat komunikasi dengan pertimbangan tempat terisolasi di tengah Laut Banda. Jumlah orang yang datang menghadiri peresmian cukup banyak di Mesa. Jikalau terjadi sesuatu keadaan emergency dan membutuhkan komunikasi maka harus ke Layeni yang berjarak 3 km dari Kampung Mesa. Karena satu-satunya radio komunikasi SSB di Pulau Teon hanya di Kampung Layeni.
Belum lagi kelangkaan bahan bakar diesel sehingga radio komunikasi di Layeni juga tidak bisa “on air” setiap saat. Sudah ada kesepakatan dalam jaring komunikasi SSB di ketiga pulau dengan radio komunikasi SSB di Waipia bahwa dalam sehari ada 2 kali “on air” ( istilah komunikasi radio HF "absen" di jaring komunikasi) yaitu pagi pukul 08.00 WIT dan sore hari pukul 17.00 WIT pada frekuensi yang disepakati bersama dan clear voice.
Dari penuturan Kaur Pemerintahan Negeri Kuralele Bpk. Herdion Marantika dimana Radio SSB terpasang di kantor negeri. Radio akan dihidupkan mulai jam kantor yaitu jam 08.00 WIT - 14.00 WIT setelah itu dimatikan. Namun pada sore hari pukul 17.00 WIT operator radio kembali ke kantor untuk menghidupkan dan standby hingga pukul 20.00 WIT. Terkadang diluar jam tersebut ada warga masyarakat yang membutuhkan komunikasi ke pulau maka harus memanggil operator ke kantor negeri.