Tepat pukul 15.26 WIB saya menerima confirmation letter reservasi dari hotel yang dipilih di jalan Simatupang. Senangnya karena harapan adik saya terpenuhi, sambil mengingatkan pilihan kamar untuk mendapatkan view ke apartemennya. Setelah membaca aturan yang disertakan, sempat "keki" juga.
Ada protokol dilarang menerima tamu, ataupun kiriman barang/makanan dari luar ataupun mengirim keluar, harus memenuhi proses pengecekan medis yang disyaratkan dan paspor di tahan hingga selesai masa karantina, diberi gelang tangan dan kamar tidak dibersihkan selama masa karantina dll.
Akh semoga pandemi ini cepat berakhir , namun menjadi catatan penting dari proses memburu hotel karantina di atas adalah: 1) perlunya sinergi data okupansi hotel sehingga dapat didorong bertambahnya hotel karantina.
2) biaya akomodasi hotel seharusnya tersubsidi oleh negara ketika aturan diberlakukan khususnya bagi WNI yang dari luar negeri.
3) waktu 10 hari karantina perlu di beri penjelasan rujukan ilmiah apalagi untuk mereka yang telah memegang hasil PCR negatif ketika mendarat di Jakarta.
Dan, 4) agar dipublikasi alur penanganan ketika tiba pada kedatangan Bandara Soekarna Hatta Cengkareng Jakarta. Ini saya ungkapkan karena Surat Edarannya beberapa kali di revisi dalam waktu tak berselang lama.
Adapun saya sempat mendapat penjelasan dari resepsion hotel bahwa ketika mendarat, seseorang akan melewati gate PCR, jika sudah memiliki confirmation letter hotel karantina maka akan discan QR Code sebelum test PCR dan QR Code akan dikirimkan hotel melalui email ke adik saya.
Mereka yang telah memiliki QR Code akan dipisahkan dari mereka yang belum memiliki booking karantina hotel. Selesai PCR akan melewati gate imigrasi dan kemudian mengambil bagasi.
Setelah itu tamu akan duduk diruang tunggu sambil menunggu hasil pemeriksaan PCR. Setelah hasil PCR diperoleh dan negatif maka petugas hotel akan dipanggil petugas satgas guna menjemput tamu dan diantar menuju hotel.
Wah dengan melihat rumit dan besarnya biaya yang harus dikeluarkan semoga menjadi pertimbangan bagi yang hendak melakukan perjalanan keluar negeri. Bagi adik saya bukanlah sebuah pilihan karena dia melakukan perjalanan antar benua dan melewati 3 negara, dia harus melaluinya demi coming home for Christmas dari tempat kerjanya di benua Amerika sana. Tetap bersyukur dalam segala musim karena Dia Allah Imanuel.