Mohon tunggu...
Levina Litaay
Levina Litaay Mohon Tunggu... Insinyur - Simple, smart, sportive

Community base development, complex problem solving, event organizer

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Memburu Hotel Karantina, Tidak Semudah yang Dibayangkan

15 Desember 2021   16:36 Diperbarui: 20 Desember 2021   23:08 3320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Tunggu Hasil PCR Terminal 3 ( Dok Pribadi)

Dalam perhitungan saya, jika menghitung mundur hingga tanggal 20 hotel yang direkomendasi full berarti di hotel ini sudah ada yang karantina sejak tanggal 11, sementara saya ke hotel sudah tanggal 12 malam.

Dalam pembicaraan dengan resepsionis itu saya menanyakan terkait paket karantinanya. Sang reseptionis menjawab sebesar Rp. 9.775.000. Dalam pikiran saya, "wow, mahal juga yach".

Jujur pada saat itu terlontar ucapan saya, "Saya rasa gimana yach mba, adik saya seharusnya pulang ke apartemennya di sebelah tetapi aturan pandemi diwajibkan ke hotel. Dia meminta kamar bagian barat biar bisa liat unitnya". Sedih juga yach, dalam hati saya uang segitu sudah bisa beli tiket 4 (empat) orang pp Jakarta-Ambon (hal ini karna saya baru kembali dari Maluku dan ketika berangkat tiket salah satu maskapai tujuan JKT-Ambon (one way) seharga Rp. 1.092.000).

Teringat percakapan telepon saya dengan resepsionis salah satu hotel bintang lima di Jakarta Selatan yang mengatakan bahwa paket karantina dihotelnya bervariasi antara 21-64 juta. Astaga, saya langsung celetuk ke mbanya, "uang segitu banyak, bisa bangun rumah!"

Pulang dari hotel, saya masih melanjutkan hunting satu per satu hotel di wilayah Jakarta, semua jejeran hotel di jalan TB Simatupang Swissbell, Mercure, Aloft lalu sedikit menjauh ke Intercontinel Pondok Indah, Sheraton Gandaria, Ambahara, Sutasoma semuanya full booked.

Yang membuat kaget harga paket karantina tiap hotel sangat bervariasi sesuai kelas hotel berkisar dari Rp 7-64 jutaan. Saking penasaran, saya terus menelpon sekalipun sudah disampaikan untuk mengecek melalui quarantinehotelsjakarta, alih alih membandingkan fasilitas paket dan biaya tiap hotel.

Ternyata paket karantina itu sama untuk semua hotel, yaitu mendapat penjemputan di bandara ke hotel, akomodasi 10 hari-9 malam, makan 3x , PCR 2x, Laundry 5 pcs setiap hari.

Sempat adik saya menyampaikan untuk sekaligus deal dengan hotel agar termasuk pengantaran kembali ke bandara karena selesai karantina dia akan langsung terbang liburan Natal ke "timur"; tetapi ternyata itu di luar paket karantina.

Dengan sedikit kecewa tidak ada satupun hotel yang ditelepon available, saya sampai tertidur di kursi dan terbangun pada pukul 3.30 WIB dan mulai telpon lagi hunting mencari.

Kali ini memasuki hotel wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat seperti yang tertera di daftar. Yang menarik tidak ada hotel di bilangan Jakarta Timur. Saya coba melihat di arah itu siapa tahu bisa lebih dekat tempat adik saya karantina dengan rumah kakak kami yang tinggal di daerah Otista Jakarta Timur. Lagi- lagi nihil.

Setelah pagi ke kantor ditanggal 13 Desember, pencaharian dilanjutkan dan adik saya sudah tiba dari Lima/Peru di Brasil (Sao Paolo). Kembali dia mengalami penundaan keberangkatan harus berganti penerbangan gara-gara surat hasil PCR dalam bahasa Spanyol dan menurut Qatar Airways -- Indonesia hanya menerima hasil PCR dalam bahasa Inggris, Ops!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun