Mohon tunggu...
Leumara Creative
Leumara Creative Mohon Tunggu... Koki - Chef de Cuisine

Seorang Kuli Wajan yang baru Belajar untuk Menuangkan secuil kisah dan pengalaman lewat tulisan, karena "TRADA YANG TRA BISA" di dunia ini. Semoga menjadi harta yang tak pernah hilang ditelan zaman.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menolak Tambang Emas di Kedang, Lembata, NTT: Ancaman Terhadap Ekosistem, Masyarakat, dan Kearifan Lokal

26 Januari 2025   21:40 Diperbarui: 27 Januari 2025   08:39 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

3. Tambang Rakyat di Sekotong, Lombok

Tambang emas rakyat di Sekotong, Lombok Barat, yang tidak terkelola dengan baik, telah menciptakan dampak kesehatan serius akibat paparan merkuri. Masyarakat sekitar mengalami gangguan kesehatan seperti kerusakan sistem saraf dan penyakit kulit. Selain itu, tambang ini memunculkan ketergantungan ekonomi yang rentan karena bergantung pada harga emas yang fluktuatif, tanpa memberikan solusi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat.

_____

Luas Pulau Lembata yang Kecil: Risiko Kerusakan Total

Dengan luas hanya 1.266,40 km persegi, Pulau Lembata tidak memiliki kapasitas untuk menanggung kerusakan besar akibat aktivitas tambang emas. Pulau kecil seperti Lembata memiliki ekosistem yang saling bergantung---kerusakan pada satu bagian lingkungan, seperti hutan atau sungai, dapat menyebabkan kerusakan yang meluas. Misalnya, pencemaran air akibat tambang emas akan langsung berdampak pada sektor pertanian, perikanan, dan kebutuhan air bersih masyarakat.

Pulau-pulau kecil juga memiliki kapasitas regenerasi ekosistem yang lebih lambat dibandingkan wilayah yang lebih luas. Jika tambang emas di Kedang menyebabkan deforestasi atau pencemaran tanah, maka puluhan tahun ke depan mungkin diperlukan untuk memulihkan lingkungan, dengan kemungkinan besar kerusakan tidak dapat diperbaiki sepenuhnya.

Baca juga; Isu Tambang Emas di Kedang

_____

Bisnis Kepentingan dan Politik yang Tidak Berpihak pada Rakyat

1. Kolusi antara Investor dan Pemangku Kebijakan

Pengalaman dari berbagai proyek tambang di Indonesia menunjukkan adanya pola kolusi antara investor dan pemangku kebijakan untuk mengamankan izin tambang, sering kali tanpa melibatkan masyarakat lokal secara adil. Kepentingan ekonomi jangka pendek para investor sering kali lebih diutamakan dibandingkan kepentingan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini berpotensi besar terjadi di Lembata, di mana transparansi pengelolaan sumber daya alam masih menjadi tantangan.

2. Kepentingan Politik di Atas Kepentingan Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun