Mohon tunggu...
Leumara Creative
Leumara Creative Mohon Tunggu... Koki - Chef de Cuisine

Seorang Kuli Wajan yang baru Belajar untuk Menuangkan secuil kisah dan pengalaman lewat tulisan, karena di semesta ini "TRADA YANG TRA BISA". Semoga karya tulisan ini menjadi harta yang tak pernah hilang ditelan zaman.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Rahasia Ayam Paniki: Petualangan Rasa di Dapur Manado

24 Januari 2025   16:08 Diperbarui: 28 Januari 2025   09:21 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahan-bahan:

  • 1 ekor ayam, potong sesuai selera
  • 400 ml santan kental
  • 3 lembar daun jeruk, iris tipis
  • 2 batang serai, memarkan dan iris halus sebagian
  • 1 lembar daun pandan, iris tipis
  • 2 sdm air jeruk nipis
  • Minyak untuk menumis

Bumbu Halus:

  • 6 butir bawang merah
  • 4 siung bawang putih
  • 10 buah cabai merah keriting
  • 5 buah cabai rawit merah (opsional, untuk pedas ekstra)
  • 1 ruas jahe
  • 1 ruas kunyit
  • 3 butir kemiri

Cara Membuat:

  • Lumuri ayam dengan air jeruk nipis dan sedikit garam. Diamkan 15 menit, lalu goreng hingga setengah matang.
  • Tumis bumbu halus bersama irisan daun jeruk, irisan serai, dan irisan daun pandan hingga harum.
  • Masukkan ayam goreng, aduk hingga bumbu merata.
  • Tambahkan santan, aduk perlahan agar santan tidak pecah.
  • Masak dengan api kecil hingga ayam matang, kuah mengental, dan bumbu meresap. Koreksi rasa.
  • Sajikan panas-panas dengan nasi putih.

Keseruan di Dapur

Sambil memasak, suasana di dapur penuh dengan obrolan santai dan tawa.

"Bu, kenapa masak Ayam Paniki ini kayak bikin skripsi ya? Banyak banget tahapannya!" ujar Jaya sambil terus mengaduk kuah santan.

Ibu Monic tertawa.

"Hahaha, kalau cuma goreng ayam aja nggak bakal seenak ini, Mas! Masakan tradisional itu memang butuh cinta dan kesabaran."

Ketika Jaya mencoba menumis bumbu halus, ia malah terbatuk-batuk.

"Waduh, pedas banget aromanya! Saya nyerah, Bu, tangan saya aja udah kebakar nih gara-gara cabai!"

"Mas, sarung tangan kan sudah saya kasih tadi! Hati-hati kalau main cabai, nanti malah melek setengah hari," canda Ibu Monic sambil mengaduk kuah ayam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun