"Mas Jaya suka Ayam Paniki-nya?" tanyanya.
"Suka banget, Bu! Tapi saya penasaran, kenapa disebut Ayam Paniki? Kan Paniki itu artinya kelelawar, ya?"
Ibu Monic tertawa kecil.
"Betul, Mas. Awalnya, Paniki memang masakan khas Minahasa yang pakai daging kelelawar. Tapi karena nggak semua orang makan kelelawar, sekarang lebih umum pakai ayam. Bumbu dan cara masaknya tetap sama: pakai rempah-rempah yang kuat dan santan kental."
Jaya mengangguk paham.
"Oh, jadi ini seperti adaptasi ya, Bu? Masakan yang awalnya eksotis jadi lebih bisa dinikmati banyak orang."
"Iya, Mas. Tapi meskipun pakai ayam, cita rasa khasnya tetap dipertahankan. Itu yang bikin Ayam Paniki jadi favorit banyak orang," jelas Ibu Monic.
Baca juga; Resep Nasi Jaha
Belajar Membuat Ayam Paniki di Dapur Ibu Monic
Melihat antusiasme Jaya, Ibu Monic mengajak Jaya ke dapur untuk belajar langsung. Dengan penuh semangat, Jaya pun mencatat setiap detail yang diajarkan.
Resep Ayam Paniki ala Ibu Monic