Â
Dampak Positif dari Toxic Positivity
Meskipun toxic positivity sering kali memiliki konotasi negatif, kita tidak bisa mengenyampingkan kalau ada beberapa sisi positif dari sikap ini. Pada beberapa situasi, dorongan untuk tetap positif bisa membantu seseorang mengatasi masalah dengan cara yang lebih tenang.
Dalam situasi yang penuh tekanan, menjaga sikap optimis dapat mencegah seseorang jatuh ke dalam keputusasaan. Sikap positif yang sehat juga dapat memberikan motivasi untuk terus maju dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Namun, manfaat ini hanya berlaku jika sikap positif tersebut tetap berada pada porsi yang seimbang, di mana perasaan negatif tetap diakui dan diproses, bukan ditutupi atau diabaikan. Ketika sikap positif berubah menjadi toxic, hal ini mulai menimbulkan masalah.
Â
Dampak Negatif dari Toxic Positivity
Berbeda dengan sikap optimis yang sehat, toxic positivity justru memiliki banyak dampak negatif, terutama bagi kesehatan mental.
Berikut adalah beberapa dampak negatif toxic positivity:
1. Penolakan Terhadap Emosi Negatif
Ketika seseorang dipaksa untuk "tetap positif", mereka merasa bahwa perasaan-perasaan seperti kesedihan, kemarahan, atau duka tidak diinginkan atau bahkan salah. Emosi-emosi seperti itu harus segera dihilangkan. Padahal, emosi-emosi tersebut adalah bagian alami dari kehidupan dan proses pemulihan diri.