Mohon tunggu...
Lestyo Haryanto
Lestyo Haryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pembelajar seumur hidup yang mencoba menulis tentang kehidupan

Seorang karyawan yang suka menulis. Buku solo terakhirnya berjudul Values, dengan membacanya Anda akan mendapatkan dua keuntungan sekaligus. Apa itu? Yuk miliki dan baca sendiri bukunya....

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apakah Kita Seorang People Pleaser? Yuk, Kenali Ciri dan Dampak Negatifnya

19 Agustus 2024   07:08 Diperbarui: 19 Agustus 2024   07:13 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perasaan cemas, depresi, dan rendah diri adalah beberapa masalah kesehatan mental yang sering dialami oleh people pleaser. Mereka mungkin merasa tidak pernah cukup baik atau cukup berharga, karena selalu mengukur nilai diri mereka berdasarkan pendapat orang lain.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Menghindari Jebakan People Pleaser?

Jika kita merasa bahwa kita adalah seorang people pleaser, maka sangatlah penting memikirkan langkah-langkah untuk keluar dari jebakan ini. Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita coba:

  • Pelajari Cara Mengatakan "Tidak"

Belajar untuk mengatakan "tidak" adalah langkah pertama yang penting. Ingatlah bahwa kita memiliki hak untuk menolak permintaan yang tidak sesuai dengan keinginan atau kemampuan kita. Kita harus sadar bahwa mengatakan "tidak" bukan merupakan hal yang buruk; sebaliknya, itu adalah bentuk penghormatan terhadap diri sendiri.

  • Prioritaskan Kebutuhan Diri Sendiri

Mulailah memprioritaskan kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Luangkan waktu untuk mengenal diri sendiri dan pahami apa yang benar-benar membuat kita bahagia. Jangan takut untuk menempatkan diri kita sebagai prioritas utama dalam hidup.

  • Batasi Pencarian Validasi Eksternal

Cobalah untuk tidak terlalu bergantung pada pengakuan atau pujian dari orang lain. Latih diri untuk merasa nyaman dengan diri kita sendiri tanpa perlu validasi dari luar. Ingatlah bahwa nilai diri kita tidak tergantung pada apa yang orang lain pikirkan.

  • Berani Menghadapi Konflik

Jangan takut untuk mengungkapkan pendapat atau perasaan, bahkan jika itu membuat kita berada dalam sebuah konflik. Konflik yang sehat bisa membantu memperkuat hubungan, asalkan diselesaikan dengan cara yang baik dan saling menghormati.

Jadi, apakah kita masih ingin menjadi people pleaser? Mungkin saatnya untuk berpikir ulang. Kebaikan bukanlah tentang selalu menyenangkan orang lain, tetapi tentang menjaga dirimu sendiri.

Bukankah hidup ini terlalu singkat untuk dijalani dengan terus-menerus mengorbankan diri kita sendiri? Mari kita mulai mencintai diri sendiri, karena itulah langkah pertama untuk benar-benar mencintai orang lain, dan ingatlah bahwa kita berhak untuk bahagia dan sejahtera, sama seperti orang lain.

 

 "Ketika kamu mengatakan 'ya' kepada orang lain, pastikan kamu tidak mengatakan 'tidak' kepada diri sendiri." - Paulo Coelho

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun