Mohon tunggu...
Lestina Hutauruk
Lestina Hutauruk Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya adalah seorang guru di salah satu sekolah dasar Swasta yang berada di kota Batam hobbi saya adalah menonton dan memasak

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rendahnya Kreatifitas dan Hasil Belajar IPAS Materi Transformasi Energi Kelas IV SDS Pelita Kasih

4 Desember 2023   11:39 Diperbarui: 4 Desember 2023   11:44 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A. Diskripsi Studi Kasus

Selama melaksanakan kegiatan Pelaksanaan Praktik Pembelajaran di SDS Pelita Kasih, saya menemukan beberapa permasalahan yang dialami peserta didik yang kaitannya dengan proses pembelajaran. Setelah melaksanakan observasi pada pelaksanaan pembelajaran di kelas IV, yaitu:

  • Guru menggunakan metode pembelajaran yang monoton
  • Guru mengunakan model pembelajaran yang belum inovatif
  • Pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher Center)
  • Guru hanya memberikan latihan soal tanpa penjelasan dan berkreasi di kelas.
  • Alat peraga guru tidak konstekstual dan tidak menggunakan benda benda konkrit.
  • Guru belum menggunakan Media pelajaran yang inovatif ( hanya PPT ).

Ada pun permasalahan diatas mengakibatkan rendahnya kreatifitas dan  hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPAS materi transformasi energi. Berdasarkan teori perkembangan kognitif john piaget, peserta didik sekolah dasar (usia 7-11 tahun) berada pada tahap operasional konkret, dimana diusia tersebut anak sudah cukup matang dalam menggunakan pemikiran logika, tetapi hanya untuk objek fisik (Wibowo, 2020). Perlu adanya perbaikan pada sebuah proses pembelajaran peserta didik dalam memahami materi dengan memberikan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik melalui kegiatan menyelesaikan masalah materi transformasi energi untuk meningkatkan daya berpikir kritis agar memperoleh hasil belajar yang lebih maksimal sesuai dengan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran (KKTP).

Selain materi ajar yang relevan dan alat peraga yang konkrit , model pembelajaran juga memiliki peran yang penting untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Adapun solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara menerapkan model pembelajaran yang tepat dan inovatif, yaitu model pembelajaran Project Based Learning dalam pembelajaran IPAS karena model pembelajaran ini berbasis proyek sejalan dengan pendapat Israwaty (2021) yang menyatakan IPA bukan merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan, tetapi pengajaran yang banyak memberi peluang bagi siswa untuk melakukan berbagai pengamatan dan latihan- latihan, terutama yang berkaitan dengan pengembangan cara berfikir sehat dan logis. Solusi ini sangat memberikan arahan dasar dan adapun beberapa solusi atau alasan untuk meningkatkan proses pembelajaran IPA yaitu ; (1) Project Based Learning dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas dan juga bisa membatu siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas dan bisa membantu dalam proses materi yang bersangkutan dalam materi transformasi energi (2) adanya interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran dan mengembangkan pemahaman siswa tentang materi pembelajaran dengan memberikan pembuktian tentang penerapan model Project Based Learning (PjBL) dan memberikan arahan kepada siswa untuk akttif dalam proses pembelajaran tersebut dan guru juga memperkenalkan dan membantu siswa berkreasi membuat Pop Up Book Transformasi Energi

B. Analisis situasi

Setelah melakukan kegiatan observasi dan menentukan permasalahan yang ada pada proses pembelajaran peserta didik, situasi yang terjadi pada perancangan dan evaluasi pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar maka dari itu kegiatan pembelajaran perlu adanya inovasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong peserta didik untuk mampu mengekspresikan kreativitas peserta didik pada pemecahan masalah serta dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menentukan media dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran serta kemampuan peserta didik dalam memahami kegiatan pembelajaran, dikarenakan pada kegiatan pembelajaran sebelumnya guru hanya menggunakan media pembelajaran berupa papan tulis, metode ceramah dan sumber belajar melalui LKPD atau buku paket, sehingga peserta didik merasa jenuh dan bosan.

Peran yang saya lakukan yaitu dengan merancang sebuah kegiatan pembelajaran serta evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar selama proses pembelajaran. Pihak yang terlibat dalam perancangan dan evaluasi pembelajaran yaitu saya dan guru kelas untuk berkolaborasi untuk menentukan alternatif solusi bersama guna memberikan pembelajaran yang disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik melalui media dan model pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik sehingga tercipta situasi pembelajaran yang menyenangkan dan maksimal.

Tantangan dan hambatan yang dihadapi selama proses perancangan dan evaluasi pembelajaran yaitu perlu adanya merencanakan pelaksanaan pembelajaran yang benar- benar sesuai dengan kebutuhan dari peserta didik sehingga ketika pengimplementasiannya di dalam kelas pada proses pembelajaran peserta didik tidak

mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran dan peserta didik dapat bergerak secara aktif baik dalam mengungkapkan pendapat maupun berpikir secara kritis dalam memecahkan masalah selama proses pembelajaran berlangsung serta dapat memahami materi transfromasi energi di kehidupan sehari-hari.

C. Alternatif solusi

Langkah nyata yang dihadapi dalam perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengatahuan Alam dan Sosial materi transformasi energi disekitar kita kelas IV SDS Pelita Kasih yaitu dengan menyusun rencana pembelajaran atau modul pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan peserta didik. Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan pembelajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar guru menetapkan beberapa tujuan pembelajaran. Peserta didik yang berhasil ketika proses belajar adalah berhasil mencapai sebuah tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional (Muhardini et al., 2023). Pada proses pelaksanaan sebelumnya hasil belajar peserta didik yang diperoleh dibawah KKTP (Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran) dikarenakan pembelajaran yang diberikan guru kelas kurang maksimal sehingga perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran. Pada perencanaan pembelajaran dengan menentukan indikator dan tujuan pembelajaran yang disesuaikan kompetensi dasar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial materi transformasi energi. Selanjutnya memilih model pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik serta tujuan pembelajaran.

Model pembelajaran sangat efektif dalam upaya untuk peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar, karena pada kegiatan pembelajaran peserta didik dituntut untuk berperan aktif selama proses pembelajaran serta diharapkan menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi,  mengasah kekompakan, kreatifitas  dan kerja sama dalam sebuah tim maupun kelompok (Octavia, 2020). Model pembelajaran yang digunakan dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik serta untuk menciptakan inovasi kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan mendorong peserta didik untuk mampu mengekspesikan kemampuan berfikir kritis , berkreasi, dalam memecahkan masalah materi transformasi energi disekitar yaitu model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Menurut Al-Tabany (2017) model pembelajaran Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam aktivitas pemecahan masalah dan memungkinkan siswa untuk belajar dari melakukan hingga menerapkan ide-ide yang dimiliki. Model ini sangat cocok untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa khususnya kreativitas, keaktifan terhadap minat belajar serta memberikan suasana kelas yang menyenangkan sehingga membuat siswa lebih bersemangat lagi dalam belajar. Model tersebut diintegrasikan kedalam kegiatan inti dengan memunculkan tahapan-tahapan sintak model, dengan menggunakan media pembelajaran yaitu Lembar Kerja Peserta Didik tentang transformasi energi, yang diharapkan peserta didik memahami materi. Materi transformasi energi atau perubahan bentuk energi yang dikembangkan disesuaikan dengan model pembelajaran tersebut dengan berbasis masalah dan proyek. Kemudian setelah melakukan kegiatan pembelajaran guru mengevaluasi dengan menanyakan kesulitan yang dialami peserta didik selama pembelajaran dan materi yang belum dipahami selanjutnya peserta didik mengerjakan soal evaluasi pembelajaran untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran melalui hasil belajar peserta didik.

Proyek POP UP BOOK Transformasi Energi
Proyek POP UP BOOK Transformasi Energi

D. Evaluasi

 

Hasil setelah menerapkan model Project Based Learning (PjBL) dalam pembelajaran Ilmu Pengatahuan Alam dan Sosial materi Transformasi energi kelas IV SDS Pelita Kasih mengalami peningkatan dari hasil pembelajaran sebelumnya. Pada proses pembelajaran melibatkan peserta didik secara aktif sehingga dapat meningkatkan daya berpikir kritis dalam memecahkan masalah pada materi Transformasi Energi. Dengan adanya inovasi dalam kegiatan pembelajaran seperti menggunakan model dan media pembelajaran yang inovatif dan mendukung aktivitas peserta didik memahami materi dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik sehingga proses pembelajaran yang telah diberikan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dampak dari perancangan dan evaluasi pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik serta menjadi pembelajaran bagi diri sendiri untuk terus melakukan perbaikan guna memberikan pembelajaran sesuai dengan kemampuan peserta didik serta pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun