Pertemuan Penulis Rekor MURI Novel Kapak Algojo dan Perawan Vestal
Pengalaman ini sangat luar biasa dan membanggakan. Kabar gembira. Novel KAPV berhasil mendapat Rekor MURI sebagai Novel pertama yang ditulis oleh 33 penulis dari profesi  dan karakter berbeda. Termasuk aku salah satu di dalamnya. Pencetus ide membuat event Novel adalah Mba Widz. Kemudian dibantu Koh Acek Rudy dan diedit oleh Daeng Khrisna menjadi novel yang sangat menarik dari penuturan katanya.
Â
 Para penulis berasal dari komunitas Eskabers yang juga sebagian besar adalah anggota KPB. Acara awarding dilaksanakan di Senyawa+ Space Menteng, Jumat, 04 Oktober 2024, jam 13.00 WIB dan dihadiri oleh para penulis dan Bang Fernando dari penerbit OnePeach .
Sebulan lalu direncanakan novel Kapak Algojo dan Perawan Vestal akan diadakan pertemuan dengan penulis sekalian perayaan Rekor Muri. Novel KAPV biasa disebut oleh Koh Acek Rudy diajukan ke Rekor MURI. Sungguh luar biasa. Benar-benar seperti mimpi . Sejarah terukir Novel KAPV menjadi Rekor MURI.
 Sejak dijadwalkan ada pertemuan penulis KAPV, aku sangat senang dan bahagia. Tentu saja sebab terjangkau dari rumah.  Meskipun memakan waktu jika naik motor lebih kurang 2 jam.
 Aku tekadkan dalam hati, harus pergi bahkan kepada suami juga sudah dari jauh-jauh hari agar meluangkan waktu untuk mengantar ke Jakarta Pusat. Setelah harinya dekat, aku malah susah tidur, membayangkan pertemuan beberapa penulis. Sungguh hal yang baru bagiku. Setelah mendekati hari H, aku mengingatkan sang Paksu agar jangan lupa mengantarkan ke Jakarta Pusat.
 Eehhh malah Paksu menerima jadwal untuk melayani untuk kebaktian wilayah yang dilakukan pada sore hari. Tadinya sempat membayangkan mau naik LRT atau naik Busway, bahkan kartu Busway sudah aku pinjam dari teman kerja. Sang Paksu malah mengantarkan naik motor, kalau beerangkat dari tempat kerja tidak terlalu jauh dari Kranggan Bekasi.
Kami sampai di tempat kafe Senyawa + Space yang sudah di tentukan oleh Koh Rudy. Berangkat dari Kranggan-Bekasi sekitar jam setengah 11 sampai di sana jam setengah 12. Sempat juga minder, apalah aku diantara mereka yang penulis hebat.
Sebab sang Paksu sempat berkata, "Emang, Mama mengenal mereka, nggak pernah ketemu juga,"
Aku jawab,"Kan kami kenal lewat tulisan dan grup Whatshap. Cuma belum pernah ketemu. Jadi berhubung ada waktu kenapa tidak ketemuan. Lagian juga terjangkau juga, dari rumah.
"Ya udah, tapi kita naik motor ya, biar bisa kekejar waktu ibadah nanti, jam 4 sore Mama sudah pulang," Sebenarnya paling malas dibatasi waktu, apalagi itu untuk berkumpul bersama teman satu hobi.
 Tapi daripada tidak pergi akhirnya setuju saja. Perjalanan naik motor lumayan melelahkan dan banjir keringat. Merasa tidak pede karena keringat. Tapi apa boleh buat, tidak bawa ganti.
Sempat juga nyasar, tapi sekarang zaman sudah canggih. Ada goegle maps. Untung saja petunjuknya benar. Akhirnya sampai di tempat dan melihat ada seseorang di bawah yang memakai kaos Perawan Vestal, segera aku menjumpainya ternyata temannya Mba Widz.
Satpamnya juga ramah langsung menunjukkan tempat pertemuan yag diadakan di lantai 2. Aku melihat sekeliling, ada tempat assecories kemudian ada caf. Kemudian dari jauh aku lihat seperti Mba Widz dan satu lagi pasti Koh Rudy, segera kujumpai mereka.
 Tanpa malu-malu aku langsung salam dan peluk Mba Widz, selama ini sering interaksi di facebook. Sebab aku sudah jarang menulis di blog Secangkir Kopi Bersama dan Kompasiana. Kemudian baru salam Koh Rudy. Yang ternyata orangnya selalu ramah sama ketika interaksi di grup Whatsap SKB.
Kemudian Koh Rudy meunjukkan ruangan pertemuan di belakang kafe. Aku ke ruangan tersebut ternyata sudah ada Mbak Lilik dan Mbak Mutiah. Benar-benar luar biasa, selama ini berinteraksi hanya di dunia maya. Aku sangat Bahagia, luar biasa. Pertemuan yang lama aku nanti.
 Ternyata sebelumnya sudah ada Ayah Tuah, Pak Budi Susilo, dan Pak Hendro. Mereka sholat Jumat makanya aku tidak langsung bertemu sama mereka. Tak berapa lama teman-teman berdatangan. Ada Mba Aneis, Novie Purwanti, Istri alm. Indra Rahardian, Mba Dini bersama  Mas Warkasa, Mas Syahrul, Pak Wuri, Pak Horas juga ada dan Pak Fernando dari penerbit Novel KAPV dan teman lainnya.
 Setelah semua makan siang, acara bincang-bincang mengenai buku pun dimulai dan sekalian selamatan Rekor Muri. Semua penulis yang hadir ada 16 orang, saking terpesonanya pada semua penulis, sampai lupa foto satu persatu. Hanya ada foto rame-rame. Tapi tak apalah yang penting ada kenangan.
Kemudian acara selanjutnya maju ke depan penulis mengisahkan bagaimana saat proses penulisan bab per bab. Setelah itu tanda tangan buat kenang-kenangan. Dan pembagian doorprice dari Mba Widz. Sungguh pengalaman yang sangat membahagiakan dan membanggakan. Â Pernah menulis salah bab dari sebuah Novel dan terdapat 33 penulis di dalamnya. Â Sehingga menjadi Rekor Muri sebab langka.
Kabar gembira lagi setelah share di status Whatshap mantan murid juga pesan. Dan teman juga pesan penasaran atas Novel KAPV. Â Semoga kedepannya semakin banyak pembacanya. Salam bahagia buat kita semua terlebih penulis yang terlibat atas Novel KAPV.
Sehat dan Sukses selalu buat kita semuanya. Terima kasih.
Bekasi, 05102024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H