Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kuret Sama Saja dengan Melahirkan, Mengapa Demikian?

5 Oktober 2020   10:31 Diperbarui: 5 Oktober 2020   10:34 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam pernikahan yang dinanti kehadiran sang buah hati. Anak adalah salah satu harta yang paling berharga di dunia. Melebihi emas, berlian, pertama dan perak. 

Pernikahan bila dikaruniai keturunan hidup serasa bahagia dan mempunyai tujuan giat untuk bekerja. Tetapi kadang di keluarga ada saja kendala untuk memiliki si buah hati.

Di dalam tulisan ini saya akan membahas tentang kuret atau keguguran. Berbagi pengalaman adalah guru yang paling berharga. Kuret beberapa ibu sering mengalaminya. Ada beberapa faktor keguguran bisa terjadi pada perempuan antara lain:

 1.  Pikiran
 2. Kecapekan

Kisah teman saya, mulai menikah dia sudah ketiga kalinya keguguran.  Katanya sih kandungannya lemah hingga sekarang belum dikaruniai anak.
Beberapa teman bahkan keluarga mengalami keguguran. Ada perasaan sedih dan kecewa kehilangan si buah hati.

Pengalaman saya sewaktu keguguran dan ibu-ibu yang mengalami hal yang sama sewaktu rawat inap setahun yang lalu di rumah sakit Pasar Rebo Jakarta Selatan.

Satu ruangan terdiri dari delapan orang berhadap-hadapan delapan tempat tidur. Kami saling bertukar cerita kenapa bisa keguguran. Ruangan itu terdiri dari 7 orang. Semua kasus yang sama kuret.

Setelah bertukar cerita, apa saja yang kami alami sebelum keguguran antara lain. Ditarik kesimpulan hampir sama awalnya seperti yang saya rasakan.

Pengalaman saya ketika menjalankan operasi kuret.

 1.  Payudara tidak bengkak

Memasuki sembilan minggu kehamilan saya ada rasa aneh, dua Minggu pertama payudara masih terasa bengkak, seterusnya seperti biasa sebelum hamil, tidak berkembang.

 2. Ada rasa sakit di perut sering ngilu.

Memasuki keenam minggu sering merasa sakit seputar area pusar dan pinggang, kadang ngilu membuat saya berhenti dan menarik napas.
Sungguh terasa sangat sakit.

 3. Keluar bercak merah.

Memasuki sembilan minggu, tiba-tiba ada perasaan mulas seperti mau means atau datang bulan. Pada saat itu saya sedang bekerja. Padahal perut saya sudah mulai besar. 

Pergi ke kamar mandi ternyata nyess keluar darah sedikit. Akhirnya bergegas pulang. Sampai di rumah, masih mules juga tak berapa lama kami ke klinik, sayang dokternya hanya dokter umum, diberikan obat kemudian di suruh pulang.

Pulang dari klinik perasaan saya masih tidak enak tapi dokter bilang itu tidak apa-apa, flek sedikit.

 4.  Gumpalan darah keluar.

Setelah dua hari di rumah, bukannya berkurang rasa mules bangun pagi ke kamar mandi ingin buang air kecil ternyata keluar gumpalan darah sebesar jari telunjuk. Dan seterusnya seperti datang bulan. Akhirnya kami pergi ke rumah sakit, di USG kandungan saya sudah pecah dan harus dikuret. Puasa dari tengah malam sampai menunggu giliran kuret di ruang operasi.

 5.  Pendarahan hebat.

Sebelum masuk ruang operasi, saya diberikan obat perangsang oleh bidan. Pasien antri di ruang operasi sehingga saya urutan terakhir. Obat perangsang bekerja beberapa menit kemudian membuat perut saya mules. 

Sesudah mules mengedan seperti mengeluarkan air besar. Ternyata gumpalan darah keluar, begitu teeuy sehingga yang kedelapan saya merasakan darah keluar sebesar genggaman tangan orang dewasa. 

Kemudian saya lemas dan meminta tolong dokter di sana dengan nada lirih. Seolah-olah maut sudah dekat kurasakan. Tapi saya belum siap, anak-anak masih kecil. Memohon kepada-Nya agar diberi kesempatan untuk bersama buah hati yang sedang menunggu di rumah.

Setelah satu jam berlalu, operasi kuret selesai tapi saya lama baru sadar.

Tiga hari di rumah sakit, kemudian pulang. Keluarga dan teman pada datang. Mereka mengingatkan suami dan saya tetap memperlakukan seperti habis lahiran pada umumnya. Banyak istirahat dan kaki jika duduk diluruskan. 

Selama tiga bulan tidak boleh kerja berat bahkan mencuci dan menggosok. Karena orang yang habis melahirkan banyak mengeluarkan darah dan harus banyak gizi dan istirahat agar kondisi segera pulih.

6.  Setelah kuret
 
Tidak boleh berhubungan dengan pasangan selama tiga bulan, berhati-hati bila mau duduk maupun berdiri. Banyak minum air hangat dan makan buah pepaya, biar buang air besar lunak. Selama hampir dua minggu masih ada rasa linu bila mengeluarkan air seni dan buang air besar.

Demikian tulisan saya semoga bermanfaat sampai jumpa lagi di tulisan selanjutnya terima kasih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun