Alasan mereka mengapa masih di tempat tongkrongan karena tidak ada teman di rumah belum pulang kerja. Ini kisah SMA yang saya alami di sekolah tempat kerja.
Sekarang dunia dilanda virus Corona mulai bulan Februari. Serasa dunia terbalik. Bahkan sekolah wajib ditutup belajar online. Guru dituntut lebih kreatif melalui pembelajaran jarak jauh.Â
Bagaimana dengan orang tua. Nah sekarang orang tua siap dua puluh empat jam di samping sang anak. Bahkan menegur mereka bila tidak mengikuti pembelajaran jarak jauh. Peran yang dulu guru membentuk karakter mereka sekarang tugas orang tua karena sang anak full time di rumah.
Kerjasama yang baik sangat dibutuhkan saat ini. Apalagi Pembelajaran jarak jauh, orang tua, siswa dan guru saling keterkaitan.
Kendala masa pandemi antara lain :
 1.  Jaringan sering Galant
Ketika kami belajar menggunakan google meet tiba-tiba WiFi mati maka pembelajaran jarak jauh terpaksa putus tetapi masih ada cara lain materi power point dan video pembelajaran dibagikan ke google classroom sehingga proses belajar tetap berjalan
 2.  Kuota habis
Hal yang sering dialami anak-anak. Kenapa tidak mengikuti meet? Jawaban mereka kuota habis. Solusi itu kini teratasi ada pembagian kuota dari dana BOS.
 3. Terlambat bangun
Terlambat bangun adalah hal yang sering saya jumpai. Bila kehadiran mereka ditanyakan guru mata pelajaran lain. Tugas saya sebagai wali kelas segera menghubungi orang tua.