"Jalan Bro, mereka sudah jalan duluan."Rangga segera menjalankan motornya dan Harry diboncengnya.
 Tak berapa lama mereka sudah sampai di tujuan, sudah ramai sudah saling lempar-lemparan. Motor diparkir di pinngir jalan. Entah apa asal muasalnya sehingga mereka tauran. SMA BUNDA KASIH dan SMK TERATAI. Kira-kira ada 30 orang baku hantam tak lupa juga benda tajam tadi.
Karena arena itu sepi jarang kenderaan lewat tak berapa lama Harry kena tusukan benda tajam, beberapa kali di dada dan perutnya, teriakannya menyayat hati hingga ajal menjemputnya. Tak berapa lama mereka menyadari ada korban, semua pada kabur mencari aman. Dari kejauhan suara sirene polisi datang, sebagian mereka dapat menangkapnya. Kejadian itu segera tersebar karena ada teman mereka siaran langsung di Instagram.
"Robert coba lihat bukankah ini Harry, teman sekelas kita," Juan sambil menunjukkan video yang sedang berlangsung.
 "Waduh Harry kenapa engkau nekat?" Robert tak sadar teriak sehingga teman-teman sekelas mereka penasaran. Akhirnya semua sekolah jadi tahu kabar itu. Dan orang tua Harry juga dikabari. Duka menyelimuti sekolah SMA KUSUMA BANGSA.
Robert merenungi kelakuannya selama ini. Dia lebih banyak menyusahkan hati semua teman-temannya terutama orang tuanya. Dia tidak mau mati sia-sia. Dia ingin bertekad  berobah ke arah yang lebih baik.
"Robert! Tidak salah nih kamu sudah ada di sekolah jam segini," ujar Siska sang juara kelas.
"Aku juga ingin seperti kamu Sis, bisa meraih rangking pertama."
"Bolehkah aku belajar bareng denganmu sepulang sekolah," Robert memandang wajah Siska sambil tersenyum dengan manis.
Siska memang dari awal senang banget kepada Robert merasa hatinya berbunga-bunga.
Perubahan Robert ke arah lebih baik membuat guru-guru heran. Ternyata Robert bisa diandalkan. Bahkan kedua orang tuanya heran anak mereka sudah jarang main ke tempat tongkrongan.
Sekian dulu Ya
Lesterina Purba
Bekasi, 29082020