Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hal yang Paling Menyakitkan Perempuan Mempertaruhkan Nyawanya

27 Juli 2020   17:00 Diperbarui: 27 Juli 2020   17:03 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mula-mula kecil sehingga yang terakhir kalinya mungkin kedelapan kalinya darah segenggam perasaan saya keluar. Akhirnya saya lemas tak berdaya perasaan maut sudah menjemput. Tapi saya masih ingat kedua buah hati yang masih memerlukan kehadiran sang ibu. Saya berusaha memanggil dokter kebetulan mereka sedang mengobrol menunggu giliran jaga. 

"Dokter, saya sudah lemas," lirih suara saya sampai kedua kalinya dokter itu segera lari. Dan urgent saya didahulukan operasi kuret, kiri kanan sudah siap infus. Ibu jangan tidur ya. Mereka sudah kesusahan mencari urat nadi yang bisa dimasukkan infus. 

Kemudian saya dibius total. Setelah sadar ada rasa sakit di vagina, susah kencing. Darah masih mengucur. Setelah keesokan harinya setelah diizinkan bidan sudah bisa sendiri ke kamar mandi. Paling kesalnya tidak boleh ada yang menunggu, sang suami menunggu di luar kamar inap.

Itulah pengalaman saya yang paling menyakitkan selama hidup. Tapi melihat anak-anak bertumbuh besar, sehat dan bijak, sakit yang saya rasakan ketika melahirkan sudah lupa.

Sudah ditulis di Kaskus

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun