"Pohon Mangga, kau tidak usah iri sama kami. Kelebihanmu kau bisa tempat kami berteduh dari panas terik matahari, dan buahmu yang manis membuat kau sangat disukai banyak orang." Kata Si Super Hero Gullit.
"Jadi kau itu sangat beruntung dapat memberikan buah yang manis, aku suka makan buahmu jika ada yang sudah matang dan jatuh , sebelum majikan kita mengambilnya." Kata Si Dullah.
"Jangan bersedih lagi ya Pohon Mangga, kau itu hebat!" ujar Si Super membanggakan hati Si Pohon Mangga.
Setelah mereka puas bermain dan menenangkan hati Si Pohon Mangga, Super dan Dullah pulang ke rumah masing-masing. Si Super mendengar suara Tuan Trisan manggilnya untuk makan siang.
"Super... Super... terdengar suara Tuan TrisanÂ
dari kejauhan. Dengan berlari-lari kencang Si Super menjumpain Tuan Trisan. Makan siang yang sangat lezat lengkap dengan lauk pauknya. Tuan Trisan memperlakukannya seperti sebagian dari keluarga. Apapun makanan mereka pasti Si Super juga dapat makanan yang sama. Sesudah makan Si Super sering memainkan mobil-mobilan punya Den Nathan anak bungsu dari Tuan Trisan.
Sekian ceritanya nanti kita lanjutkan lagi ya.
Erina Purba
Bekasi, 22 Desember 2018