Mohon tunggu...
Lesterina Purba
Lesterina Purba Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Hidup hanya sebentar perbanyaklah kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Uang Jajan Chika

10 Desember 2018   12:14 Diperbarui: 10 Desember 2018   13:19 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar pixabay

Cernak

"Chika, ayuk jajan Pop mie, ujar Faye."

"Ayo!" ucap Chika.

Uang jajanku kan hanya dua ribu dan  lima ribu uang kolekte. Ah mama tidak tahu ini aku jajanin saja, lagian uang jajan hanya dua ribu bisa beli apa? Paling-paling bisa beli permen kan aku malu sama teman-teman pikir Chika dan dia menerima ajakan Faye.Chika tidak menuruti pesan dari mamanya, dia hanya menuruti ajakan teman-temannya.Mama selalu pesan uang kolekte tidak boleh di jajanin dosanya besar lho. Tuhan maha tahu apa yang kau perbuat.

"Nanti kebohongan yang kau perbuat Mama tahu lho." Ujar Mama suatu hari menasehati Chika.

"Kok bisa Mama tahu?", ujar Chika.

"Ada aja deh yang ngasih tahu, makanya jangan dijajanin ya!"

"Iya Ma, beres ucap Chika."

Tapi apa yang terjadi Chika tidak ingat pesan mama, dia mengikuti ajakan teman-temannya. Mereka asyik makan pop mie di kantin dari kejauhan mama Renita melihat kelakuan Chika yang kebetulan kenal dekat dengan mama Chika. Tanpa sepengetahuan Chika mama Renita menghubungi  mamanya. Dia menceritakan kelakuan Chika jajan bersama teman-temannya. Dan ini hampir setiap hari.  Dengan kaget mama Chika menerima sms dari mama Renita. Selama ini dia percaya saja sama anaknya.  Sorenya mama Chika menanyakan kejadian siang tadi.

"Chika, kamu ke sini dulu!" sambil mama menyuruh Chika duduk di kursi meja makan.

"Iya Ma, ada apa?" ucap Chika. Sambil duduk dekat mama.

"Uang kolekte dikasih tidak ke bu guru?"

"Kasih kok Ma." Dengan raut wajah ketakutan Chika menjawab pertanyaan mama.

"Jawab yang jujur Mama tidak marah kok!"

"Iy...ya...a  Ma", dengan terbata-bata Chika menjawab pertanyaan mama.

"Kan Mama sudah bilang uang kolekte tidak boleh dijajanin, dosa besar lho."

"Iya Ma, tapi Mama kasih jajan Kakak hanya  dua ribu kan sedikit banget tidak bisa beli pop mie." Ucap Chika.

"Iya, tapi yang Kakak jajanin itu juga tidak bagus lho, bisa merusak ususmu apalagi sering, mau ususmu busuk." Mama menakutin Chika biar tidak sering jajan pop mie.

"Kakak tahu siswa Mama ada yang dirawat di RS gara-gara tiap hari makan Pop Mie, dia kena penyakit usus buntu. Kakak mau dirawat di RS? Lagian kan Mama udah siapain bekalmu tiap hari sayangku."

"Iya Ma, maafin Chika, janji tidak bakalan mengulangi lagi memakai uang kolekte buat jajan."

"Janji ya! Nah ini baru putri Mama yang cantik dan baik uuumah." Sambil Mama cium kening Chika. Chika senang mama marah tapi tidak sampai menghukum hanya mengingatkan doang.  Chika berjanji  tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama.

"Ma, kalau jajan somai boleh tidak?"

"Boleh, jajan pop mie juga boleh sih, tapi jangan sering, sekali  saja dalam sebulan ya."

"Ok Mama, Chika sayang deh." Kata Chika sambil memeluk mamanya erat-erat.

Sejak dari situ Chika tidak berani menggunakan uang kolekte buat jajan, mamanya punya mata-mata  di sekolah. Chika masih duduk di kelas II SD, jadi sejak dini mama Chika mengajarkan kejujuran itu sangat penting. Dan berharap ke depannya Chika menjad anak pintar dan  berahlak baik.

Sekian dulu ceritanya ya, nanti kita lanjutkan  cernak berikutnya.

Kolekte = uang persembahan berhubung sekolah Chika mau merayakan natal mulai bulan Oktober uang persembahan dikumpul untuk biaya natal bulan Desember nanti.

Erina Purba

Bekasi, 10 Desember  2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun