Gereja ini termasuk paling tua di Jakarta dan sudah menjadi bangunan Cagar Budaya. Dibangun tahun 1913, selesai 2 tahun kemudian. Gereja ini dibangun sebagai kritik sosial pada pemerintah saat itu. Karena gereja saat itu yaitu GPIB Immanuel hanya untuk para pejabat. Akhirnya banyak orang Arab, Cina dll bergotongroyong membangun Gereja yan bisa menerima semua kalangan.
Seperti halnya bangunan peninggalan jaman Belanda, bangunan inipun mempunyai ciri langit-langit yang tinggi, bukaan yang banyak dan relatif besar. Sehingga sirkulasi udara optimal dan penerangan alami pun maksimal.
Bukaan berupa jendela, merupakan variasi bentuk kotak, lingkaran, melengkung yang berpadu menjadi keindahan tersendiri. Seperti juga halnya Indonesia yang beraneka ragam namun menjadi satu kesatuan yan indah dan unik.
Hal lain yang unik disini adalah semua meja, kursi, dan hampir seluruh lantai masih sesuai aslinya. Sudah berusia lebih dari 109 tahun.
Betapa indahnya cita-cita para pendiri bangsa ini. Terbayang baaimana mereka mengupayakan kemerdekaan hingga pondasi kebangsaan. Termasuk perencanaan disain tata kota, termasuk letak rumah-rumah ibadah, yang semua mengacu pada Pancasila dan menunjukkan kerukunan dan toleransi umat. Yuk...kita lanjutkan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H