"Iya, Mas. Hati-hati, jangan lupakan aku."
Hanya itu yang dapat aku ucapkan. Aku melepas pelukan, dia mengusap pipiku yang basah oleh air mata. Setelah itu dia bangkit dan pergi.
Aku hanya mematung, pikiranku linglung. Ketika tersadar ternyata Ia telah keluar dari kontrakan. Aku keluar dan mengejarnya, namun dia sudah jauh dari pandangan, hanya punggungnya yang terlihat dari kejauhan. Aku terjatuh dan tersungkur serta menangis. Good bye my first love, see you next time. I love you always.
.
.
Tiga tahun kemudian ....
Notifikasi SMS masuk di ponsel jadulku.
[Assalamualaikum, pie kabare? Rama]
Rama? A--apa ini Mas Rama?
[Waalaikum salam, Rama siapa?] Untuk memastikan apa benar ia adalah Mas Rama.
[Ramamu, aku sekarang di Serang, sedang acara keluarga di rumah Bulek.]