#horor
Pak Jono memiliki warung tenda di pinggir jalan. Dia menjual ayam bakar khas Lamongan. Malam ini, warungnya sangat laris sehingga kehabisan nasi.Â
Tepat jam sebelas malam, Pak Jono pulang untuk mengambil nasi. Jarak rumah dengan warung tenda-nya tak terlalu jauh, hanya butuh waktu kurang lebih delapan menit. Jalan menuju rumahnya melewati rumah Eyang Subur. Rumah Eyang subur terlihat seram meski masih di huni. Menurut cerita tetangga, rumah Eyang subur sering digunakan untuk latihan ilmu tenaga dalam dan ritual-ritual kejawen.Â
Meski mengetahui cerita tentang rumah Eyang Subur, Pak Jono tidak merasa takut, karena sudah terbiasa lewat jalan tersebut.
Dengan tenang Pak Jono melewati rumah Eyang Subur sambil mengendarai motor bebeknya. Saat melintasi pohon nangka tepat di depan rumah Eyang Subur, Pak Jono mendengan suara wanita yang sedang tertawa.
"Hi hi hi."Â
"Hust! jangan ganggu saya, pergi sana! ganggu orang kerja saja," begitu kata Pak Jono tanpa menoleh ke arah sumber suara. Â
Namun, suara tawa tersebut semakin keras, "Hi hi hi, hi hi hi, hi hi hi, Jono..., Jono... ."Â
Karena kesal, tanpa rasa takut, Pak Jono menghentikan motornya, ditengoknya sumber suara yakni di pohon nangka, tetapi nihil.Â
"Dasar, sukanya mengganggu saja," begitu ucapnya.Â
Setelah itu, Pak Jono melanjutkan perjalanan. Sialnya, motor yang dia kendarai mogok, berkali-kali di stater, tetap tidak mau jalan.Â