Mohon tunggu...
Lestari Anfa M
Lestari Anfa M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang Prodi Sastra Indonesia

Kegemaran? Menulis dan bernapas.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Some

3 Juli 2023   23:56 Diperbarui: 4 Juli 2023   00:34 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Oke" jawab kak Aqie.

Baiklah, saatnya memikirkan kata-kata yang akan kuucapkan dan merangkainya. Aku juga harus menyiapkan outfit yang akan kupakai nanti. Oh, membayangkannya saja sudah terasa menyenangkan sekali, jika seandainya semua berjalan seperti apa yang aku harapkan.

Aku memang hanya mengajaknya menonton film. Itu pun janjian pukul 2 siang. Tapi kenyataannya lain. Kita malah bertemu sejak pagi. Pukul 9, kak Aqie sudah menjemputku. Tentu saja aku sangat terkejut, sekaligus senang. Apa dia tidak sabar untuk berkencan denganku? Meski mendadak ada perubahan waktu, untung aku sudah siap karena sejak pukul 7 aku memang sudah siap-siap, saking semangatnya. Aku terkikik sebelum akhirnya menemuinya di ruang tamu.

"Teh, Amea berangkat, ya" aku pamit kepada kakak perempuanku, teh Anna. Ya, aku orang Sunda. Tebak, aku tinggal di mana?

"Amea sudah besar, ih. Bisaan saja lagi, dapat nya yang tampan" ceplos teh Anna. Aku malu dan khawatir kak Aqie akan merasa tidak nyaman. Tapi saat kulihat kak Aqie, dia juga tersenyum malu-malu. Oh tidak! Dia terlihat sangat imut. Aku ingin mencubit bahkan mengunyel-unyel wajahnya.

"Ah bukan, Teh! Cuma kakak kelas, kok." Ucapku pelan namun sepertinya bisa terdengar karena suaraku tidak stabil saking groginya diceng-cengin kakak sendiri, di depan gebetan, dan si gebetannya juga hanya tersenyum malu-malu.

Teh Anna mendekatiku lalu berbisik, "yakin, pulang-pulang nanti kalian sudah jadian" yah, harusnya aku mengamini nya dan merasa senang. Tapi hal yang teh Anna yakini biasanya tidak akan menjadi kenyataan. Yah, teh Anna..

Aku hanya tersenyum lalu menarik tangan kak Aqie untuk keluar dari ruangan itu.

"Ayo, Kak! Berangkat sekarang aja! Maafkan teh Anna. memang berisik, orangnya hehe" tapi kak Aqie hanya tersenyum mendengarnya. Duh, siapa yang tidak melting dan berkhayal ini-itu melihatnya? Siapa yang tidak baper? Kak Aqie memberiku helmet lalu menyiapkan motornya. Kami pun berangkat. Sebelum ke bioskop, kami berjalan-jalan dulu mengelilingi setengah kota (kotaku tidak terlalu besar) lalu pergi ke mal yang terdapat bioskop tujuan kami.

Karena film yang akan kami tonton ada juga yang mulai jam 1, kami memilih yang tayang jam segitu. Dan karena sekarang masih pukul 11, kami keliling mall dulu. Pergi ke toko buku, timezone dan foodcourt yang ada. Menyenangkan sekali rasanya! Saat waktu nya tiba, kami memasuki theater. Filmnya dipilih kak Aqie. Tentang aksi. Aku tidak pernah menonton film aksi sebelumnya. Tapi kata kak Aqie, film ini seru. Jadi aku hanya mengikutinya. Dan tidak disangka, memang seseru itu! Hehehe. Kami keluar kira-kira jam 3 kurang dan langsung mencari tempat makan. Lapar! Hehe.

Setelah itu kami berkeliling mall satu kali lagi dan keluar. Sebelum mengantarku pulang, aku memintanya untuk mengajakku berkeliling kota lagi. Sebenarnya aku sedang mempersiapkan mentalku sebelum mengatakan perasaanku padanya. Aku tau mengungkapkan rasa biasanya dilakukan oleh para lelaki. Tapi sepertinya aku tidak bisa menunggu dan akan membuang gengsiku. Jantungku berdegub sangat kencang. Saat melewati jalan raya sepi yang tidak terlalu ramai akan orang-orang yang lewat, aku memintanya berhenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun