Liburan akhir tahun di kampung halaman
Liburan akhir tahun kali ini agak berbeda dari biasanya. Tidak banyak hidangan makanan di rumah. Bahkan kalau ada sekedarnya saja.  Maklumlah tak ada tamu yang bertandang ke rumah untuk sekedar mengucapkan selamat. Kalau pun ada, hanya bisa dihitung dengan jari saja. Â
Makanan yang dihidangkan pun seadanya saja. Kue kering, gorengan, kue tar dan kue porcis saja. Itu pun tak habis dimakan.
Kue kering hanya semacam saja, ditambah beberapa kue tar dan porcis. Tidak ada nasi kuning, acar, ataupun daging ayam. Maklumlah masukan sedikit, pengeluaran pun mesti diirit.
Meskipun tidak banyak makanan dan tamu bahkan tidak semeriah tahun lalu, kami tetap  merayakan akhir tahun ini. Bahkan jika kami harus makanan seadanya, kami pun tetap bahagia dan bersyukur akan berkat Tuhan.
Seafood menu favorit
Salah satu makanan yang paling kugemari ialah seafood. Ikan, udang, kepiting, cumi-cumi, sotong, gurita, kerang, semua kusuka. Selain rasanya yang enak, seafood sangat bergizi. Seafood dikenal karena kaya akan kandungan protein.
Mengetahui kandungan tersebut tak rugi jika menjadikan seafood sebagai hidangan di awal tahun, bukan? Makanya sengaja kami menyiapkan salah satu seafood yaitu gurita sebagai hidangan di awal tahun. Mumpung sekarang sedang musimnya gurita di tempat tinggalku dan rumah kami dekat dengan pantai. Jadi, sangat mudah untuk mendapatkan gurita dari para penyelam yang biasa kami disebut "orang molo".
Biasanya gurita tersebut akan kami tumis kering dengan bumbu, dipanggang atau direbus lalu dicocol dengan sambal. Selain itu, sebagian akan kami jemur kering lalu disimpan. Hal ini kami lakukan agar setelah habis musimnya kami masih bisa menikmati gurita.
Kali ini gurita tersebut akan kami masak dengan bumbu-bumbu yang sudah familiar di kalangan ibu-ibu. Bahan bumbu dapat dengan mudah kami temukan karena ditanam sendiri di kebun. Jadi, tak perlu merogoh saku untuk membeli lagi.