Mohon tunggu...
Lesley Tehuayo
Lesley Tehuayo Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Pattimura Personal blog https://betaleste.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Utang Menurut Bapakku

3 September 2020   22:38 Diperbarui: 3 September 2020   22:34 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin aku sempat berbincang dengan bapakku. Di sela-sela pembicaraan, aku sempat menyinggung utang. Pasalnya, aku ingin menulis topik pilihan Kompasiana tentang melunasi utang.

Aku pun melontarkan beberapa pertanyaan mengenai utang. Beginilah respon bapakku, yang akan kuuraikan di bawah ini:

Utang mempunyai konsekuensi 

Menurutnya, berutang berarti memiliki banyak konsekuensi. Salah satunya ialah kita tidak akan merasa tenang. Setiap saat kita akan memikirkan bagaimana caranya untuk mengganti uang yang kita pinjam. Uang yang kita dapatkan tak dapat kita pakai seluruhnya karena harus membayar utang yang ada.

Bilamana sudah waktunya membayar, maka kita harus segera membayarnya.  jika tidak, akan menjadi sebuah masalah. 

Pastikan beberapa hal ini sebelum berutang

Sebelum berutang, sebaiknya kita periksa dan tinjau dulu hal-hal berikut ini :

1. kebutuhan pokok

Seringkali kita berutang bukan karena kebutuhan pokok. Tujuan kita berutang bukan untuk memenuhi kebutuhan tapi, semata-mata hanya keinginan. Padahal, tak perlu untuk itu. 

Jika kita akan berutang, pastikan dulu apakah kebutuhan kita yang mendesak itu kebutuhan pokok ataukah tidak. Jika tidak, maka pending saja niatmu itu. Namun jika itu adalah kabutuhan pokok dan sangat mendesak, maka boleh saja. Asalkan uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama tersebut terlebih dahulu.

Biasanya, berutang untuk memenuhi keinginan belaka akan berakhir celaka.

2. kondisi keuangan (pendapatan)

Kebanyakan dari kita tidak terlalau memedulikan hal ini , sehingga pada akhirnya, kita tak mampu membayar utang. Jika kita akan meminjam uang, sebaiknya lihat dulu apakah pendapatan kita cukup ataukah tidak.

Misalnya, jika akan meminjam uang dengan jumlah Rp 75.000.000,00 sedangkan pendapatan kita hanya Rp 500.000,00 per bulan, sudah pasti akan sangat memberatkan kita,bukan?

3. si peminjam dan bunga yang ditetapkan

Orang yang akan mengutangi ini juga perlu kita telusuri. Jangan hanya asal meminjam saja. 

Pastikan bahwa bunga yang ditetapkan olehnya kecil atau bahkan tidak ada. Jika bunganya besar, sudah pasti kita akan sulit membayarnya karena bunganya yang meningkat setiap bulannya.  

Jangan sampai rentenir mendatangi kita dan barang-barang milik kita habis diseret. Mungkin saja kita yang malah diperlakukan tidak baik.

4. batas waktu

Sebelum mengutang uang, sebaiknya kita merundingkan batas waktu dengan si pemberi utang terlebih dahulu. hal berguna apabila kita akan mengutang dalam jangka waktu yang lama. dengan begitu ada kesepakatan antara kedua belah pihak. Lamanya waktu disesuaikan dengan kondisi keuangan kita dan si peminjam serta bunga yang diberikan.  

Berutang melebihi batas waktu dapat kita lihat dalam kehidupan kita. selain itu, hal seperti ini dapat kita temukan pada sinetron-sinetron tanah air yang merupakan representasi dari kehidupan nyata.  

Penutup

Pada prinsipnya, sebisa mungkin kita harus menghindari yang namanya berutang. Caranya adalah mengatur pendapatan yang kita miliki sebijak mungkin. Jangan menggunakan uang untuk hal yang tidak perlu.  Jangan juga membelanjakan uang melebihi pendapatan yang dimiliki. Seperti kata peribahasa "besar pasak daripada tiang".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun