Aku pun melontarkan beberapa pertanyaan mengenai utang. Beginilah respon bapakku, yang akan kuuraikan di bawah ini:
Utang mempunyai konsekuensiÂ
Menurutnya, berutang berarti memiliki banyak konsekuensi. Salah satunya ialah kita tidak akan merasa tenang. Setiap saat kita akan memikirkan bagaimana caranya untuk mengganti uang yang kita pinjam. Uang yang kita dapatkan tak dapat kita pakai seluruhnya karena harus membayar utang yang ada.
Bilamana sudah waktunya membayar, maka kita harus segera membayarnya. Â jika tidak, akan menjadi sebuah masalah.Â
Pastikan beberapa hal ini sebelum berutang
Sebelum berutang, sebaiknya kita periksa dan tinjau dulu hal-hal berikut ini :
1. kebutuhan pokok
Seringkali kita berutang bukan karena kebutuhan pokok. Tujuan kita berutang bukan untuk memenuhi kebutuhan tapi, semata-mata hanya keinginan. Padahal, tak perlu untuk itu.Â
Jika kita akan berutang, pastikan dulu apakah kebutuhan kita yang mendesak itu kebutuhan pokok ataukah tidak. Jika tidak, maka pending saja niatmu itu. Namun jika itu adalah kabutuhan pokok dan sangat mendesak, maka boleh saja. Asalkan uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan utama tersebut terlebih dahulu.
Biasanya, berutang untuk memenuhi keinginan belaka akan berakhir celaka.
2. kondisi keuangan (pendapatan)
Kebanyakan dari kita tidak terlalau memedulikan hal ini , sehingga pada akhirnya, kita tak mampu membayar utang. Jika kita akan meminjam uang, sebaiknya lihat dulu apakah pendapatan kita cukup ataukah tidak.
Misalnya, jika akan meminjam uang dengan jumlah Rp 75.000.000,00 sedangkan pendapatan kita hanya Rp 500.000,00 per bulan, sudah pasti akan sangat memberatkan kita,bukan?
3. si peminjam dan bunga yang ditetapkan
Orang yang akan mengutangi ini juga perlu kita telusuri. Jangan hanya asal meminjam saja.Â
Pastikan bahwa bunga yang ditetapkan olehnya kecil atau bahkan tidak ada. Jika bunganya besar, sudah pasti kita akan sulit membayarnya karena bunganya yang meningkat setiap bulannya. Â
Jangan sampai rentenir mendatangi kita dan barang-barang milik kita habis diseret. Mungkin saja kita yang malah diperlakukan tidak baik.
4. batas waktu
Sebelum mengutang uang, sebaiknya kita merundingkan batas waktu dengan si pemberi utang terlebih dahulu. hal berguna apabila kita akan mengutang dalam jangka waktu yang lama. dengan begitu ada kesepakatan antara kedua belah pihak. Lamanya waktu disesuaikan dengan kondisi keuangan kita dan si peminjam serta bunga yang diberikan. Â
Berutang melebihi batas waktu dapat kita lihat dalam kehidupan kita. selain itu, hal seperti ini dapat kita temukan pada sinetron-sinetron tanah air yang merupakan representasi dari kehidupan nyata. Â
Penutup
Pada prinsipnya, sebisa mungkin kita harus menghindari yang namanya berutang. Caranya adalah mengatur pendapatan yang kita miliki sebijak mungkin. Jangan menggunakan uang untuk hal yang tidak perlu. Â Jangan juga membelanjakan uang melebihi pendapatan yang dimiliki. Seperti kata peribahasa "besar pasak daripada tiang".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H